18 Parpol Daftarkan ErJi ke KPU Surabaya,  Pengamat: Pilwali Surabaya 2024 Selesai

18 Parpol Daftarkan ErJi ke KPU Surabaya,  Pengamat: Pilwali Surabaya 2024 Selesai

Surabaya, newrespublika – Sebanyak 18 partai politik pendukung Bacakada Surabaya Eri Cahyadi-Armuji (ErJi) mendaftarkan diri ke KPU Surabaya, Rabu (28/08/24) untuk Pilwali Kota Surabaya 2024,

Adapun 10 partai parlemen tersebut diantaranya PDIP, PKB, Demokrat, PKS, PAN, PPP. Kemudian Gerindra, dan Golkar, NasDem, serta PSI. Selain itu, sejumlah pendukung dari partai nonparlemen yakni Perindo, Garuda, Ummat, PBB, Buruh, Gelora, Hanura, PKN.

“Ada 18 parpol yang mengantarkan kami. Alhamdulillah. sampai di KPU berjalan dengan lancar, aman dan selamat. Cuaca hari ini cerah tapi tidak panas ini menandakan Surabaya adalah Kota yang adem ayem, guyub rukun. Semoga kami bisa semakin memberikan kemaslahatan untuk warga Surabaya yang lebih baik dari hari ini,” Ucap Eri Cahyadi kepada sejumlah awak media usai mendaftar.

Terkait masa kerjanya sebagai Wali Kota Surabaya, Eri mengatakan jika dirinya bersama Armuji akan mengambil cuti jika KPU telah menetapkannya secara resmi sebagai Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota untuk Pilwali Surabaya 2024. “Cuti setelah ditetapkan, tanggal 25 September sampai 23 November,” jelasnya.

Disaat yang sama, Armuji menjawab pertanyaan awak media terkait kemungkinan melawan kota kosong. “Melawan kotak kosong itu intinya juga memilih, jadi sama saja. Itulah yang namanya demokrasi,’ jelasnya.

Eri menambahkan, bahwa ada dan tidaknya kotak kosong adalah sama saja. Namun bagi dirinya, kata Eri, yang terpenting adalah mensejahterakan warga Kota Surabaya.

“Itu yang lebih penting. Jadi nggak ada kotak kosong, nggak ada lawan karena kita ini sama-sama berjuang untuk kepentingan umat yang lebih besar,” imbuhnya.

Menanggapi fenomena ini, Surokhim mengatakan, jika pendaftaran Bacakada ErJi menjadi satu-satunya yang mendaftar di KPU Surabaya, maka Pilwali Kota Surabaya 2024 telah selesai. Artinya, tinggal pelaksanaan formalitasnya saja.

“Paslon ErJi terlalu kuat untuk dilawan. Pilkada Surabaya selesai. Meski melawan kotak kosong, menurut saya prosentase kemenangannya mencapai 99 persen. Jadi hanya ada peluang 1 persen,” ujarnya saat dihubungi media ini.

Penyebabnya, kata dia, disamping terkait lambannya ketentuan parlemen threshold 20 persen, sehingga semua partai memiliki banyak waktu untuk berfikir realistis soal kekuatan paslon ErJi.

“Selain itu, faktor parpol yang gagal memunculkan bakal calon pemimpin di internalnya sehingga tidak mampu memberikan calon alternatif kepada masyarakat pemilih,” pungkasnya. (trs)