Surabaya, Respublika – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melakukan penataan dan perapian Pasar Keputran. Perapian dilakukan untuk mengubah wajah Pasar Keputran agar menjadi lebih bersih sehingga membuat pedagang maupun pembeli merasa nyaman.
Perapian dilakukan pemkot bersama PD Pasar Surya dengan menggelar kerja bakti di Pasar Keputran Utara pada Selasa (22/8/2023).
Kerja bakti dilakukan mulai dari pembersihan sampah yang ada di dalam maupun luar pasar. Selain itu, kerja bakti juga dilakukan dengan pengecatan gedung pasar dan perbaikan lampu penerangan.
Salah satu pedagang Pasar Keputran Utara adalah Nawari (58). Nawari mengaku senang Pemkot melakukan penghalauan terhadap Pedagang Kaki Lima (PKL) yang biasa berjualan di badan jalan dan pedestrian kawasan Pasar Keputran.
“Alhamdulillah, saya mengharap (penertiban PKL) itu. Makanya saya juga menunggu, saya siap bantu kepala pasar kalau misal ada pedagang (PKL) mau naik ke atas (dalam pasar),” kata Nawari ditemui di sela giat kerja bakti.
Karena itu, Nawari menyatakan dukungan terhadap upaya yang dilakukan Pemkot Surabaya. Menurutnya, sejak mulai dilakukan penghalauan PKL pada Senin (14/8/2023) lalu, kini wajah Pasar Keputran menjadi lebih bersih dan nyaman.
“Kan enak kalau (PKL) mau di atas. Kalau (PKL) naik ke atas lebih bagus itu, jadi lebih ramai di sini (Pasar Keputran). Tidak ada PKL di bawah (trotoar jalan), jadi lebih bersih sekarang,” ujar pria yang sudah lebih dari 20 tahun berdagang di Pasar Keputran.
Di tempat yang sama, Kepala Satpol PP Kota Surabaya, M Fikser menjelaskan, bahwa giat kerja bakti perapian yang dilakukan, bertujuan untuk memberikan rasa nyaman bagi pedagang dan pembeli.
“Pasca giat penghalauan, kita langsung evaluasi, mulai masuk untuk melakukan perapian di dalam dan luar pasar,” kata M Fikser.
Di dalam pasar, Fikser menyebut, pemkot menggerakkan sejumlah Perangkat Daerah (PD) untuk melakukan pembersihan sampah. Hal ini dilakukan untuk mengembalikan fungsi yang ada di dalam pasar sebagaimana mestinya.
“Karena di dalam ada yang dipakai tempat tinggal, itu kita bongkar. Kemudian kita membuka akses-akses masuk, ada delapan tangga akses masuk itu kita buka, kita bersihkan dari tumpukan-tumpukan sampah,” jelas dia.
Tak hanya itu, Fikser menyatakan bahwa untuk membuat wajah Pasar Keputran lebih elok, pemkot juga melakukan pengecatan. Termasuk pula melakukan perbaikan lampu-lampu penerangan di dalam pasar yang sudah rusak.
“Kita juga melakukan penertiban bedak-bedak (stand) yang di dalam pasar. Artinya bedak-bedak yang digunakan tidak semestinya, seperti digunakan untuk tempat tidur itu kita tata,” katanya.
Di samping di dalam pasar, perapian juga dilakukan Pemkot Surabaya di luar Pasar Keputran. Seperti di antaranya dengan membersihkan saluran serta merapikan pedestrian dan halaman yang ada di depan Pasar Keputran.
“Halaman depan pasar selama ini tidak bisa maksimal untuk bongkar muat. Jadi kita kembalikan fungsi pedestrian depan pasar agar lebih luas. Jadi fungsinya ada dua, dibuat jalan pedestrian dan loading barang,” ungkap dia.
Lebih dari itu, mantan Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya ini menyebut, bahwa pihaknya juga melakukan pengaspalan jalan-jalan berlubang atau rusak yang ada sepanjang Jalan Keputran.
“Kita juga fokus pada penataan parkir. Hari ini mulai analisa parkir di depan pasar dan sepanjang pasar. Untuk kemudian agar parkir itu lebih efektif, sehingga pembeli bisa datang parkir lebih nyaman,” tutur dia.
Selain memberikan rasa nyaman kepada pedagang dan pengunjung Pasar Keputran, Pemkot Surabaya juga melakukan tindakan tegas terhadap kendaraan yang melakukan bongkar muat liar di sepanjang kawasan Jalan Keputran.
Fikser mengungkapkan, bahwa kendaraan yang melakukan bongkar muat liar itu biasanya yang mensuplai barang dagangan kepada PKL pedestrian. Hal itu dikatakannya, juga yang mengakibatkan pedestrian Jalan Keputran menjadi kotor.
“Kenapa kita harus ditindak? Karena bongkar muat di luar itu membuat area di luar menjadi kotor, bekas-bekas dari bongkar muat itu. Yang kedua kemudian, itulah yang mensuplai kepada pedagang (PKL) di luar pasar,” tegasnya.
Di samping menindak kendaraan yang melakukan bongkar muat liar, Pemkot Surabaya juga akan melakukan operasi yustisi kepada orang-orang yang ada di dalam Pasar Keputran. Rencananya, operasi yustisi akan digelar pada Rabu, 23 Agustus 2023.
Menurut Fikser, operasi yustisi akan menyasar kepada orang-orang yang biasa tidur atau bertempat tinggal di dalam Pasar Keputran. Sebab, pihaknya mensinyalir Pasar Keputran juga digunakan sebagai tempat tinggal.
“Operasi yustisi besok dengan sasaran mereka yang bertempat tinggal di dalam pasar. Kita operasi yustisi untuk kemudian kita cek. Termasuk kemarin kami sisir ada lansia tinggal di sini. Hari ini ada dua, kemarin ketemu satu, kita serahkan ke Liponsos untuk dipulangkan ke daerah asal,” pungkasnya. (trs)