Sambut Hari Santri Nasional, Bamusi Surabaya Ziarah ke Makam Pendiri NU di Jombang

Surabaya, respublikanews – Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) Surabaya bersama tokoh masyarakat dan Emak-emak ziarah kubur ke makam pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH Hasyim Asy’ari di Jombang Jawa Timur, pada Kamis (19/10) petang.

Ketua Bamusi Surabaya, Abdul Ghoni Mukhlas Ni’am mengatakan, ziarah kubur untuk menyambut atau menyemarakkan Hari Santri Nasional yang diperingati 22 Oktober 2023.

“Ziarah ini untuk menyambut Hari Santri Nasional, sekaligus meningkatkan keimanan dan ketaqwaan,” ujar Abdul Ghoni usai ziarah makam KH. Hasyim Asy’ari di Jombang, Kamis (19/10/2023).

Ia menambahkan, sebagai warga muslim kita punya tradisi ziarah kubur, apalagi ke makam Mbah Hasyim salah satu pendiri organisasi terbesar di Indonesia Nahdlatul Ulama.

Selain memanjatkan doa bagi Mbah Hasyim, lanjut Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan Surabaya ini, Bamusi bersama tokoh masyarakat juga mendoakan arwah para pejuang serta pendiri bangsa.

Mbah Hasyim, tambah Abdul Ghoni, bersama Bung Karno merupakan pembuka pintu bagi kemerdekaan Indonesia. Sehingga kemerdekaan itu bisa dinikmati oleh generasi bangsa hingga saat ini.

Maka dari itu, ia mengajak kepada segenap elemen bangsa, budaya seperti ziarah kubur harus dilestarikan dan dijaga bersama-sama.

“Mbah Hasyim memulai membuka pintu gerbang bersama-sama di eranya Bung Karno, yaitu membuka pintu gerbang kemerdekaan tersebut,” terang dia.

Di samping itu, tambah Abdul Ghoni Bamusi bersama tokoh masyarakat, mendoakan pula Ganjar Pranowo dan Mahfud MD sebagai capres – cawapres yang diusung PDI Perjuangan beserta partai koalisi.

“Kita sekaligus mendoakan pasangan yang baru ditetapkan oleh PDIP Perjuangan, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD sebagai capres dan cawapres, mudah-mudahan langkah perjuangan ini selalu dimudahkan dan kita mendapatkan kemenangan,” tutur Abdul Ghoni.

Abdul Ghoni menjabarkan, hikmah ziarah kubur dapat meningkatkan ketakwaan kepada Sang Khalik. Pun bisa memahami fungsi dan peranan seseorang sebagai makhluk Tuhan.

“Sehingga kita berdoa untuk keselamatan bangsa Indonesia dan terkhususnya untuk diri kita,” pungkas Abdul Ghoni. (trs)