Surabaya, newrespublika – Komisi A DPRD Surabaya mengingatkan kepada perusahaan agar mudah untuk menyalurkan bantuan sosialnya atau Coorporate Responsibility Social (CSR) nya, guna membantu masyarakat Surabaya.
Perusahaan seperti PTPN XI, PTPN XII, dan PT Pelabuhan Indonesia untuk mudah menjadi kesalehan sosialnya terkait CSR (Corporate Social Responsibility) untuk masyarakat Surabaya.
“Karena berdasarkan data yang dimiliki oleh bagian kerjasama Pemkot Surabaya, bahwa kepedulian sosialnya itu terkait CSR masih tersendat-sendat,” kata Camelia Habiba, selaku Wakil Ketua Komisi A DPRD Surabaya ketika usai rapat evaluasi dan monitoring pelaksanaan perda CSR bersama para stakeholders, Rabu (22/11/2023).
Habiba dan seluruh anggota Komisi A berharap ada sinergitas antara para stakeholders dan Pemerintah Kota Surabaya, dalam rangka untuk membangkitkan harmonisasi sosial.
“Sehingga dari harmonisasi sosial itu ada juga kemakmuran sosial, ada juga kebangkitan ekonomi di dalamnya untuk seluruh masyarakat sekitar,” ujarnya.
Habiba pun membeberkan sedikit, bahwa ternyata program-program pemerintah termasuk padat karya atau pun pemberdayaan itu masih belum mampu sepenuhnya, untuk dapat menyelesaikan permasalahan-permasalahan masyarakat yang ada di kota Surabaya.
“Ketika kami cek di lapangan, ketika kami sapa warga, dan melakukan penjaringan aspirasi masyarakat itu rata-rata yang ditanyakan masyarakat masih saja terkait bantuan BLT. Bahkan yang menjadi pertanyaan favorit di kampung-kampung itu juga mengatakan tidak menerima bantuan BLT,” bebernya.
Legislator fraksi PKB DPRD Surabaya ini pun menyimpulkan, bahwa tingkat keberhasilan program padat karya atau pemberdayaan ini tidak terlalu signifikan. Masalahnya, masyarakat masih sangat berharap ada bantuan dari pemerintah.
“Kami berharap program CSR kedepan itu bukan hanya masyarakat kita ini dikasih ikan yang matang, melainkan juga difasilitasi kailnya juga. Sehingga ketika ikan itu habis, maka masyarakat masih tetap dapat survive untuk mencari ikan agar lebih berkembang,” ucapnya.
Yang artinya, dalam hal ini Habiba berharap ada program CSR pemberdayaan yang lebih signifikan menyentuh masyarakat. Semisal Bank BCA mengadakan edukasi UMKM terkait manajemen pengelolahan keuangan.
“Sehingga UMKM kita yang sudah di padat karya, yang sudah dibuatkan SWK bisa diintervensi bantuan dari Bank Jatim atau Bank BTN bagi yang membutuhkan. Disamping itu juga, mereka bisa mengelola keuangannya agar tetap bisa bertahan hidup dari program CSR pemberdayaan itu tadi,” pungkasnya. (trs)