Surabaya, newrespublika – Pasca peletakan batu pertama (ground breaking) oleh Walikota Surabaya Eri Cahyadi awal Oktober lalu, proyek pembangunan Rumah Sakit (RS) Surabaya Timur saat ini masih tahap penyempurnaan pondasi.
Rumah sakit tersebut dibangun di area seluas 1,7 hektar di Jalan Medokan Asri Tengah, Blok RL V, Kelurahan Kalirungkut, Kecamatan Rungkut, Surabaya.
“ Progres pembangunan Rumah Sakit Surabaya Timur 2 tower 8 lantai milik Pemkot Surabaya diupayakan selesai bulan September 2024, dan saat ini dalam tahap pengerjaan pondasi serta penyelesaian perijinan bangunan,” ujar Iman Krestian, Kabid Bangunan Gedung Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPRKPP) yang juga menjabat sebagai Pejabat Pembuat Komitmen (PPKM), Rabu (21/11/2023).
Ia menambahkan, saat ini dalam tahap Ground Structure (Pondasi) serta perizinan bangunannya dan perijinan rumah sakit serta pematangan detail perencanaan.
“Penyempurnaan design garis besarnya tetap, cuma konsolidasi ruang, alur sirkulasi dan semacamnya itu yang kita detail kan lagi, “terang Iman.
Dirinya menerangkan, untuk pekerjaan pemancangan pondasi harusnya akhir bulan ini selesai, biasanya yang lama project itu kan pemancangan. kalau proyek rata-rata perlantai itu paling lama satu setengah bulan, inikan delapan lantai jadi secara waktu mencukupi.
“ Alhamdulillah tidak ada kendala dan kondusif semua. Dan warga sekitar juga mendukung semua, dan tidak ada masalah. Soalnya kalau ada rumah sakit yang diuntungkan juga warga semua,” kata Iman.
Ia kembali mengatakan, empat rawat inap nya hampir 250 bed , dan itu nyebar hampir di semua lantai ada ruang rawat inap.
Jadi lantai ground itu fasilitas penunjang rumah sakit untuk dapur, laundy, gudang farmasi sama persiapan obat dan unit radiologi itu ada dilantai bawah, lantai 1 buat klinik, dan ruang tunggu serta lobby, lantai dua juga dan paling atas buat rawat inap. ” Lantai tiga ke atas buat rawat inap dan itu ada dua tower,” tutur Iman.
Jadi, jelas Iman Krestian, bangunannya itu memang dua tower biar tiap ruangan dapat pencahayaan alami secara maksimal dan bangunannya tidak terlalu gendut besar.
kontrak berakhir pada akhir tahun depan. Tapi diupayakan bulan September sudah clear, dan Oktober diupayakan sudah bisa dioperasionalkan.
Dan tidak ada kendala karena masih lahan kosong, beda kayak saat pembangunan gedung baru rumah sakit Suwandi.
“ Pembangunan rumah sakit yang agak susah karena bebarengan sama operasional, karena pelaksanaan konstruksi tidak boleh ganggu operasional rumah sakit juga, dan seperti itu yang bikin pelaksanaan agak sedikit lama,” pungkasnya. (trs)