Surabaya, newrespublika – Anggota DPRD Surabaya dari Fraksi PDIP Abdul Ghoni Muklas Ni’am menyikapi gejolak pedagang ikan di Sentra Ikan Bulak (SIB) di Kecamatan Bulak, Surabaya.
Para pedagang ini menggelar aksi meminta dikembalikan jualan di tepi pantai katimbang di SIB yang belum mengangkat pendapatan mereka.
“Harus ada kesadaran dan semangat bersama untuk mengangkat kesejahteraan pedagang ikan di SIB. Pemkot harus buat pedagang nyaman di SIB. Tidak semata tempat bagus, tapi lebih utama adalah omzet dan pendapatan mereka meningkat,” ujar Abdul Ghoni kepada wartawan akhir pekan lalu, Jumat (22/12/2023).
Menurutnya, titik tekannya adalah bagaimana SIB itu ramai sehingga pendapatan pedagang ikan di SIB meningkat. Atau minimal lebih baik daripada mereka jualan di tepi jalan saat sebelum direlokasi di SIB. Ghoni melihat wajar kalau pedagang sebelum ini memilih menggelar aksi.
Mereka membentangkan spanduk untuk dikembalikan ke tempat jualan semula sebelum di SIB. Apalagi ada pedagang ikan lain yang ditemukan bisa berjualan di tepi jalan.
Sebaiknya, menurut Ghoni, otoritas terkait baik kelurahan, kecamatan dan Satpol PP mengajak semua masyarakat pedagang dan nelayan Bulak untuk sama-sama meramaikan SIB.
“Satpol PP kita dukung penuh agar menertibkan pedagang yang masih berjualan di tepi jalan. Mari bersama-sama saling menguatkan untuk meramaikan SIB. Tidak mudah memang tapi kita tidak boleh patah arang,” kata Ghoni yang juga tinggal di wilayah nelayan tersebut.
Abdul Ghoni yang anggota Komisi C DPRD Surabaya yang juga caleg incumbent PDIP Dapil 3 Surabaya nomor urut 4 ini juga mendesak sudah saatnya dipilih langkah taktis untuk menghidupkan SIB.
” Bangunan yang representatif sudah saatnya terus dijadikan tempat yang bagus ini pusat kegiatan warga. Acara kelurahan, kecamatan, dan Pemkot harus digelar di SIB.” tutur Caleg incumbent PDI Perjuangan Dapil 3 Surabaya nomor urut 4 ini.
Apalagi, kata Abdul Ghoni yang merupakan tokoh masyarakat Bulak, bangunan megah dua lantai itu desainnya juga bagus di lantai dua. Persis berhadapan dengan wisata Taman Suroboyo dengan ikon patung Suro dan Boyo tertinggi di Surabaya. Tidak hanya itu, ada Pantai Kenjeran dan Jembatan Suroboyo. Semua terintegrasi di wilayah ini.
“Kami dukung jika semua parkir pengunjung wisata di Surabaya Timur ini dipusatkan di SIB. Semua bisa jalan-jalan atau minimal melintas dulu di SIB. Ini bisa memicu ramainya SIB,” kata Abdul Ghoni.
Dia berharap supaya keberadaan SIB dan Taman Suroboyo didesign sebagai destinasi wisata, bisa dirasakan dampak ekonominya oleh masyarakat. Terutama warga Kecamatan Bulak. Semoga wisata Surabaya Timur ramai dan bisa bernilai tambah bagi kesejahteraan warganya. (trs)