Surabaya, newrespublika – Komisi C DPRD Kota Surabaya menilai, anggaran penanganan banjir dalam APBD Kota Surabaya sebesar Rp700 miliar sangat realistis.
Ketua Komisi C, Baktiono mengatakan, anggaran sebesar itu untuk penanganan banjir di Surabaya sangat realistis, karena ini kota besar ke dua setelah Jakarta.
“Dari anggaran Rp700 miliar tersebut, kontribusi terbesar untuk pengerjaan box culvert,” ujar Baktiono kepada wartawan di Surabaya, Kamis (11/01/2024).
Ia menjelaskan, upaya Pemkot Surabaya menangani banjir supers serius dengan ditandai peresmian rumah pompa Gresikan Tambaksari, di Jalan Gresikan Tambaksari, Kelurahan Ploso, Kecamatan Tambaksari, Kota Surabaya, Jumat sore pekan lalu (5/1/2024).
“ Dan rumah pompa Gresikan itu merupakan ide saya di Komisi C, bersyukur sudah diresmikan Walikota Eri Cahyadi,” terang Baktiono yang merupakan caleg incumbent PDIP nomor urut 1 Dapil 2 Surabaya ini.
Baktiono menambahkan, ada beberapa solusi dalam penanganan banjir pertama adalah perbanyak pemasangan box culvert guna menampung air sementara, kedua perdalam sungai yang dahulunya berfungsi sebagai irigasi.
“ Dan ketiga, adalah pembangunan rumah pompa dengan kapasitas penyedot air cukup besar,” ungkap Baktiono.
Sementara dalam pers rilis Disinfokom Kota Surabaya (06/01/2024) dijelaskan, alokasi dana untuk penanganan banjir di Kota Pahlawan tahun 2024 mencapai Rp700 miliar yang juga mencangkup perbaikan saluran air yang ada di perkampungan.
Sebab, sebelumnya, Wali Kota Eri bersama Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Surabaya telah melakukan penandatanganan dengan RT/RW, serta LMPK hampir di seluruh tingkat RW untuk menyelesaikan persoalan banjir. (trs)