Surabaya, newrespublika – Sejak berdiri tahun 2015, Kampung Herbal Nginden di Gang VII, RT 9/RW 5 Kelurahan Nginden Jangkungan, Kecamatan Sukolilo Surabaya banyak dikunjungi wisatawan dari berbagai daerah, baik sekedar untuk wisata maupun penelitian dari berbagai kampus.
“ Ini merupakan aset Pemkot Surabaya yang nganggur dan kita sulap jadi lahan produktif, dengan mengelola ratusan tanaman herbal sehingga menjadi Kampung Herbal Nginden,” ujar Ketua Kampung Herbal Nginden, Iwan Ridwan kepada wartawan di Surabaya, Jumat (02/02/2024).
Ia menjelaskan, Kampung Herbal Nginden jangkungan berdiri tahun 2015. Tapi sebelumnya itu ada satu momen yang membikin kita itu mempunyai semangat untuk mendirikan Kampung Herbal.
“ Momen itu yaitu pada tahun 2014, kita Juara kedua, lomba taman herbal dan juara di tingkat Kota Surabaya. Momen itu kita manfaatkan di tahun depannya yakni di tahun 2015 kita canangkan menjadi kampung herbal,” ungkap Iwan.
Ia menerangkan, Kampung Herbal sendiri diinisiatif oleh warga awalnya tidak ada bantuan dari manapun namun setelah menang lomba mulai banyak yang melirik. Waktu itu lomba rumah herbal diadakan oleh perusahaan Jamu Bintang 7 dan kebetulan kita mendapatkan prestasi juara 2 tingkat kota.
Di Kampung Herbal Nginden, kata Iwan, kami memiliki sekitar 200 koleksi tanaman herbal, Ada fasilitas pendopo untuk seni budaya, mesin kompos bantuan dari ITS.
“ Mungkin yang sangat perlu kedepannya masalah akses, kita butuh paving, penerangan dan perbaikan pendopo,” ungkap Iwan.
Dikonfirmasi hal ini, anggota Komisi C DPRD Kota Surabaya dari PDI Perjuangan, Abdul Ghoni Mukhlas Ni’am mengatakan, Kampung Herbal Nginden dengan potensi tanaman herbalnya ini bisa di kembangkan menjadi destinasi wisata kesehatan (Health Tourism) di Surabaya.
“ Ini menarik, sementara untuk penunjang fisik Kampung Herbal Nginden seperti paving jalan, penerangan, renovasi pendopo bisa kita bantu melalui dinas terkait untuk segera direalisasikan,” pungkas Abdul Ghoni. (trs)