Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya, Antiek Sugiharti menyampaikan, panen raya di lahan seluas 0,3 hektar ini, menghasilkan Golden Melon varietas Alisha F1 cukup besar dan memiliki tingkat kemanisan yang maksimal.
” Ada selain melon, yakni semangka dan sudah habis. Ini tinggal melon dan hasilnya cukup bagus, kita sudah coba rasanya, kita tes tingkat kemanisannya sekitar 14-15. Ini sudah dipanen lebih dari seminggu, dan ini adalah panen yang kesekian harinya,” kata Antiek.
Antiek menjelaskan bahwa di lahan seluas 0,3 hektar ini, ada 3000 pohon Golden Melon. Per pohonnya, dapat menghasilkan sekitar 6kg. Dengan demikian, sebanyak 2 ton Golden Melon berhasil dipanen.
Kegiatan panen raya ini juga menjadi daya tarik tersendiri bagi warga di kawasan Kelurahan Made, Kecamatan Sambikerep Kota Surabaya. Sebab, masyarakat bisa langsung membeli dengan memetik sendiri Golden Melon yang dipilihnya.
“Dengan momen ini, kita coba mempertemukan pasarnya, tidak hanya masyarakat. Jadi bisa ke pasar yang lebih luas,” jelasnya.
Ia membeberkan, Poktan Sendang Biru telah memperoleh pembinaan dan pelatihan melalui Urban Farming Competition di tahun lalu. Poktan Sendang Biru pun meraih Juara I, serta berhasil mengembangkan proses pendampingan dan pelatihan tersebut.
“Kemudian dikembangkan dengan menanam di lahan. Artinya pelatihan dan pendampingan yang kita berikan, termasuk bantuan bibit dan pupuk dari teman-teman penyedia, bisa mencukupi kebutuhan (poktan),” bebernya.
Selain itu, Antiek menerangkan, di bulan Agustus 2024, dua kecamatan di Kota Pahlawan juga tengah melakukan panen raya. Yakni, Kelurahan Kedung Cowek di Kecamatan Kenjeran, dan Kelurahan Made di Kecamatan Sambikerep Surabaya.
“Kebetulan di daerah Kenjeran juga lagi panen raya dan cukup besar, serta cukup banyak komoditinya selain melon. Ada semangka, garbis atau blewah, dan timun mas. Lahannya juga cukup besar sehingga hasilnya di sana lebih banyak,” terangnya.
Berdasarkan prediksi DKPP Surabaya, di tahun 2024 hasil panen melon, garbis, timun mas, semangka, dan lainnya dinilai akan lebih meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. Secara umum dalam satu tahun bisa lebih dari 200 ton.
” Dari dua lokasi (panen) mereka sudah bertemu dengan pasarnya dan sudah diambil. Sekali ambil bisa 2-3 ton per hari, selain dipasok di pasar-pasar, minimarket dan supermarket, juga di bawa ke luar kota. Contoh di Kedung Cowek bisa panen 325 ton,” pungkasnya. (trs)
Related Posts:
- Pemkot Surabaya Panen Melon Emas
- Jelang Ramadhan BI dan Pemprov Jatim Perkuat Ketahanan…
- Harga Cabai Meroket di Petani, Pemkot Surabaya Gerakkan…
- Urban Farming Golden Melon Digalakan di Surabaya, Anas…
- Pemkot Surabaya Gelar Pasar Murah guna Tekan Inflasi
- Skema Alokasi Subsidi Jadi Kunci Ketersediaan Pupuk Petani