Surabaya, newrespublika – Anggota DPRD Kota Surabaya Periode 2024-2029 dari PDIP, Baktiono menilai, pasca dibangunnya kolam renang Jambangan maka semestinya harus dibangun juga kolam renang-kolam renang per wilayah.
“ Kolam renang dibangun untuk memberikan fasilitas kepada warga dan bisa digunakan untuk sarana olah raga, baik dari sekolahan maupun untuk umun yaitu, warga kota Surabaya,” ujar Baktiono di Surabaya, Rabu (11/09/24).
Ia menjelaskan, Pemkot Surabaya membangun kolam renang di Jambangan dengan skala nasional ini baru percontohan. Oleh karena itu perlu ditambah lebih banyak lagi fasilitas kolam renang.
Paling tidak, kata Baktiono yang eks Ketua Komisi C, kolam renang dibangun di setiap daerah pemilihan-daerah pemilihan (Dapil). Ada lima wilayah di Surabaya, mulai dari Barat, Timur, Selatan, Pusat, dan Utara. Kalau bisa dibangun kolam renang per Kecamatan jadi diperbanyak fasilitas kolam renang.
Ia menambahkan, tujuannya adalah untuk mencetak atlet-atlet di bidang renang, yang selama ini sudah ada bahkan berskala internasional, hanya saja atlet bulu tangkis, sepak bola, futsal, tapi bukan atlet renang.
Contohnya, jelas Baktiono, atlet bulu tangkis Rudy Hartono itu asli Surabaya dari Kaliasin Gg. Pompa, Alan Budi Kusumah asli Tambakasari yang meraih medali emas saat Olympiade. Sedangkan Rudi Hartono bahkan levelnya sudah dunia.
Baktiono menerangkan, di Surabaya sudah banyak fasilitas olah raga berskala internasional yang dibangun Pemkot Surabaya seperti, Lapangan Hoki, Futsal, Stadion sepak bola lengkap dengan fasilitas olahraga larinya.
Untuk lapangan futsal saja, kata Politisi senior PDIP Surabaya ini, ada 535 lapangan futsal, untuk itu fasilitas lain juga harus disediakan misalnya, kolam renang.
Saat ditanya lahan untuk bangun kolam renang, Baktiono mengatakan, aset Pemkot Surabaya cukup banyak. Ada beberapa aset yang bisa difasilitasi untuk bangun kolam renang, bahkan dengan standar internasional.
“ Jadi ga usah khawatir soal lahan, terpenting kedepan perbanyak fasilitas kolam renang. Jika perlu dibangun per wilayah,” pungkasnya. (trs)