Surabaya, newrespublika – Komisi C DPRD Kota Surabaya langsung tancap gas gelar rapat perdana mengevaluasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) dengan dinas-dinas terkait seperti, Bappeda Litbang, Bagian Administrasi Pembangunan, PPKAD dan Bapenda, dalam rangka mendorong capaian target PAD Kota Surabaya di 2024.
Ketua Komisi C DPRD Kota Surabaya, M.Eri Irawan mengatakan, rapat yang digelar kali ini adalah perdana terkait evaluasi triwulan ke tiga tahun 2024, dimana secara umum kami mengawal, bagaimana program-program prioritas Pemkot di tengah tantangan fiskal ini bisa tetap optimal bejalan sampai akhir tahun.
“ Kami sempat melakukan evaluasi soal realisasi PAD yang secara prosentasi memang lebih baik dari tahun sebelumnya. Realisasi sampai Okotober 2024 mencapaii angka 73,62 persen, naik dibanding periode yang sama tahun lalu sengan realisasi mencapai 72 persen,” ujar Eri Irawan kepada wartawan di Surabaya, Selasa (22/10/24).
Ia menjelaskan, PAD kita memang ada progres, hal ini menunjukkan bahwa sumber-sumber pendapatan asli daerah bisa digali dengan baik. Yang kedua, ini menunjukkan pemulihan ekonomi di Surabaya mulai terus makin masif sehingga PAD trend nya meningkat. Tetapi memang ada tantangan-tantangan kedepan yang harus diantisipasi agar semua target dapat terealisasi.
“Dan kami tadi sudah meminta kepada OPD terkait untuk melakukan exercise, mitigasi dan beberapa simulasi. Kalau pendapatan 90 persen misalnya, bagaimana kalau ditingkatkan menjadi 95 persen sehingga bisa optimal,” jelas Eri Irawan.
Ia berharap agar Pemkot bisa lebih optimal, bisa lebih ionovatif dalam menggali sumber-sumber pendapatan. Kami optimis meski ada tantangan fiskal, sehingga ada beberapa hal yang belum dicapai, tetapi jangan sampai belanja belanja prioritas yang berdampak langsung kepada masyarakat soal infrastruktur kemudian penanganan banjir karena memasuki musim hujan, soal penanganan sampah dan sebagainya bisa lebih optimal.
“ Kita mendorong agar keterbatasan fiskal tidak mengganggu target -target dari Pemkot,” ungkap Eri.
Sementara Wakil Ketua Komisi C Aning Rahmawati mengatakan, meski ada kenaikan PAD namun pihaknya masih ada yang dikhawatirkan, karena di APBD 2024 Perubahan naik dari 10,8 menjadi 11,5 Triliun. Sementara kesanggupan Bapenda sampai akhir tahun hanya di 10,5.
“Ini artinya, murni pun tidak tercapai karena ada selisih yang nantinya akan terrasionalisasi oleh Pemkot (ada program yang kemungkinan hilang). Maka kami berpesan agar kegiatan-kegiatan prioritas kemudian aspirasi masyarakat yang sudah dititipkan dipundak DPRD Surabaya untuk tetap menjadi prioritas,” tutup Aning. (trs)