Surabaya, newrespublika – Anggota Komisi D DPRD Kota Surabaya dari Fraksi PKS, H. Johari Mustawan, SPT, MARS memprioritaskan sektor pendidikan bagi warga Kota Surabaya, terutama terkait soal bullying yang kerap terjadi di lingkungan sekolah.
Hal tersebut diungkapkan Johari Mustawan kepada wartawan, di sela kegiatan Reses Penjaringan Aspirasi Masyarakat Masa Tahun Sidang ke 1 anggota DPRD Kota Surabaya yang dihadiri ratusan warga masyarakat, tokoh masyarakat, tokoh agama di wilayah Lontar Kecamatan Sambikerep, Jumat (01/11/24).
Johari Mustawan yang biasa disapa Bang Jo mengatakan, warga masyarakat Lontar ingin adanya intervensi dari Pemkot Surabaya soal perlindungan terhadap anak-anak sekolah, mulai TK, SD, SMP, SMA/SMK, bahkan jika perlu hingga ke Perguruan Tinggi.
“ Pertama dari sisi arus globalisasi teknologi, para warga berharap adanya perlindungan terhadap anak-anaknya di sekolah yang berkaitan dengan gadget atau HP. Sehingga warga masyarakat berharap anaknya bisa terminimalisir dari pengaruh negatif yang ada di gadget,” ujar Bang Jo di Warung Apung Rahwamati Lontar, Jumat (01/11/24).
Ke dua, banyak aspirasi warga yang mengeluhkan pergaulan di luar sekolah seperti nongkrong di warkop-warkop, meskipun warkopnya tidak ada yang sapah.
Namun, kata Bang Jo, perlu adanya pengawasan maupun monitoring dari Pemkot Surabaya kepada warkop, agar anak-anak sekolah yang ada di warkop tersebur semaksimal mungkin hanya mengakses informasi yang positif, dan berguna bagi anak-anak tersebut.
“ Pengawasan bisa kerjasama Pemkot dengan jajarannya dibawah seperti Kelurahan, dan pemilik warkop memastikan yang diakses internet itu hal-hal berguna bagi masyarakat maupun anak sekolah,” terang Bang Jo.
Ke tiga, jelas Bang Jo, soal kecukupan sekolah, karena ini penting sejak diberlakukannya zonasi sekolah. Kecukupan dan pemerataan sekolah baik sekolah negeri maupun swasta itu sangat penting.
“ Terutama sekolah negeri, kami melihat agar sekolah negeri ini tersebar merata di semua zonasi yang ada di kota Surabaya. Kita harap tidak ada lagi anak yang kesulitan mendapatkan sekolah dii Surabaya,” ungkapnya.
Johari Mustawan atau Bang Jo kembali mengatakan, Pemkot Surabaya memang sudah menggulirkan program ‘ Krisna’ yaitu, bagi mereka yang putus sekolah bisa mengikuti kejar paket, ini kami di dewan sangat apresiasi ke Pemkot Surabaya.
“ Bahkan, saya dapat informasi mereka yang kejar paket setelah lulus bisa melanjutkan ke perguruan tinggi, ini sangat baik sekali,” pungkasnya. (trs)