Surabaya, newrespublika – Serombongan Guru yang tergabung dalam Komunitas Pelatih Ekstrakurikuler Surabaya (KOPTRAS) hari Kamis sore 7 November 2024 mendatangi Ruang Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Lantai 7 Gedung DPRD Surabaya. Kedatangan mereka disambut hangat oleh Anggota Dewan dari Fraksi PKS, Johari Mustawan.
Rombongan KOPTRAS yang dipimpin Ketuanya Heru Mulyono dan Sekretaris Setiyaningsih pada awal pertemuan memperkenalkan bahwa yang hadir ini terdiri atas perwakilan para Guru Seni Lukis, Pembina Pramuka, Guru Seni Tari, Guru Karawitan, Guru Seni Musik, juga beberapa Pelatih Ekstrakurikuler lainnya.
Dalam kesempatan tersebut, KOPTRAS menyampaikan aspirasinya berkaitan dengan gaji yang mereka terima, dimana gaji mereka selama setahun hanya dihitung selama 10 bulan. Bukan 12 bulan sebagaimana lazimnya.
Selain itu, besaran gaji mereka juga dirasakan masih minim, yakni sebesar Rp 600 ribu per bulan. Lebih kecil, misalnya, dibandingkan dengan honorarium Kader Surabaya Hebat (KSH).
“Kami berharap, setidaknya besarannya bisa disetarakan dengan UMK,” ungkap Heru, mewakili rekan-rekannya di ruang Fraksi PKS DPRD Kota Surabaya, Kamis (07/11/24).
Keluhan lainnya adalah jika tidak ada kegiatan belajar/mengajar di sekolah, gaji tersebut masih dipotong dan bahkan bisa tidak dapat gaji.
Para Pelatih ekstrakurikuler ini juga menyampaikan keluhan tentang rentannya kondisi mereka terkait dengan pemberhentian kerja. Seringkali bergantung pada “mood” kepala sekolah. Pergantian kepala sekolah bisa membuat mereka diberhentikan dan diganti dengan yang lain.
Menanggapi berbagai keluhan dan aspirasi para guru ekstrakurikuler ini, Johari Mustawan menyampaikan akan membawa persoalan ini ke dalam Rapat Fraksi dan Rapat Komisi D.
“Saya sebagai Anggota Komisi D akan berkoordinasi untuk memanggil Dinas Pendidikan dan melaksanakan hearing terkait dengan permasalahan ini,” ujar Bang Jo, panggilan akrab Johari Mustawan.
Pria yang juga menjabat sebagai Ketua DPD PKS Kota Surabaya ini juga menyampaikan akan meminta kejelasan terkait kontrak kerja. “Nanti kami akan minta juga penjelasan soal kontrak kerja para guru ekstrakurikuler ini. Jangan sampai sekedar ada kontrak, tetapi tidak jelas klausul kerjanya,” tegas Johari.
Penyampaian aspirasi yang berlangsung hingga menjelang petang ini diselingi juga dengan diskusi seputar pelaksanaan ekstrakurikuler di sekolah-sekolah yang ada di Kota Surabaya.
Berkenaan dengan aspirasi yang masuk ini, Johari menyampaikan bahwa hal ini memang menjadi tujuan dari Hari Aspirasi. Yakni menyerap aspirasi warga kota, selain pada masa reses. “Khusus yang hari ini, kami akan segera tindaklanjuti. Karena Fraksi PKS dalam hal ini serius dalam membawa aspirasi para guru,” pungkas Bang Jo. (trs)