Jakarta, newrespublika —PT AXA Mandiri Financial Services (AXA Mandiri) dan PT Mandiri Utama Finance (MUF) menggelar talkshow bertajuk Lebih Sehat, Lebih Cermat, Lebih Mandiri – Sadari Kanker Payudara Sejak Dini.
Bekerja sama dengan Srikandi Indonesia, sebuah komunitas peduli kanker payudara. AXA Mandiri dan MUF berbagi tips pencegahan kanker payudara sekaligus menyampaikan literasi keuangan sebagai langkah dalam melindungi dari risiko finansial akibat tingginya biaya pengobatan penyakit kritis. Talkshow yang dilaksanakan secara daring ini dihadiri oleh karyawan MUF di seluruh Indonesia.
Direktur AXA Mandiri. Rudi Nugraha mengatakan, tingginya biaya pengobatan penyakit kritis tercermin dari jumlah klaim yang dibayarkan AXA Mandiri untuk penyakit tersebut. Dalam periode 2020-2023, perusahaan membayarkan lebih dari Rp 2,6 triliun untuk penyakit kritis, termasuk di antaranya dibayarkan untuk perawatan kanker yang biayanya mencapai Rp 100 juta per bulan .
“AXA Mandiri secara rutin menggiatkan edukasi kesehatan kepada masyarakat guna meningkatkan pemahaman serta pentingnya melakukan deteksi dini kanker payudara. Kami juga percaya pentingnya proteksi dalam menghadapi risiko hidup khususnya apabila terkena penyakit kronis seperti kanker payudara. Sebagai wujud inklusi asuransi kepada masyarakat, AXA Mandiri menyediakan solusi perlindungan dengan beragam jenis asuransi sesuai dengan kebutuhan masyarakat termasuk asuransi penyakit kritis,” ujar Direktur AXA Mandiri, Rudi Nugraha, Sabtu (23/11/2024).
Sekaligus memperingati Bulan Kesadaran Kanker Payudara pada Oktober lalu, edukasi mengenai deteksi dini dan pencegahan kanker payudara menjadi penting bagi kita semua karena berdasarkan data dari Globocan, kanker payudara menjadi kanker dengan jumlah pasien tertinggi di Indonesia pada tahun 2023 . Selain itu, menurut data World Health Organization (WHO), 1 dari 12 wanita akan mendapatkan diagnosa kanker payudara di negara-negara dengan Indeks Pembangunan Manusia (HDI) yang tinggi .
Namun, kanker payudara bukanlah penyakit yang tidak dapat dicegah. Bahkan menurut Center for Disease Control (CDC), 99% wanita pengidap kanker payudara yang terdeteksi dini memiliki peluang hidup yang lebih panjang dibandingkan yang terdeteksi pada stadium akhir . Oleh karena itu, dalam kegiatan edukasi kesehatan ini, AXA Mandiri mengimbau pelaksanaan deteksi dini kanker payudara melalui metode SADARI (pemeriksaan payudara sendiri) dan SADANIS (pemeriksaan payudara klinis).
Acara yang diselenggarakan oleh AXA Mandiri dan MUF ini juga merupakan bentuk dari kolaborasi sesama perusahaan anak Bank Mandiri Group dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan serta menerapkan gaya hidup sehat.
“Acara talkshow ini sangat bermanfaat untuk karyawan MUF khususnya karyawati dalam hal mengetahui risiko dan melakukan deteksi dini kanker payudara. Selain itu, kegiatan ini menjadi wadah bagi karyawan kami untuk memahami cara-cara mengelola risiko-risiko yang berpotensi terjadi pada kehidupan mereka dengan memanfaatkan solusi keuangan yang tepat,” kata Elisabeth L. Sirait, Head of Corporate Secretary & Legal MUF.
Saat ini AXA Mandiri memiliki sederet solusi perlindungan yang dapat dipilih sesuai kebutuhan masyarakat. Di antaranya, Asuransi Mandiri Secure CritiCare (MSCC) sebagai solusi perlindungan dwiguna yang berlimpah manfaat. Asuransi MSCC menyediakan manfaat perlindungan penyakit kritis, yaitu kanker, stroke, dan gagal ginjal dari stadium awal hingga akhir, manfaat meninggal dunia hingga 250% uang pertanggungan (UP) hingga kenaikan UP meninggal dunia sebesar 3% setiap tahun tanpa penambahan premi sesuai dengan ketentuan polis.
Hadirnya produk ini merupakan wujud komitmen AXA Mandiri, untuk menyediakan solusi perlindungan kepada beragam segmen masyarakat, di setiap tahap kehidupan mereka yang selalu berubah. Hal ini juga menjadi bentuk respon AXA Mandiri terhadap kebutuhan proteksi yang selalu berkembang, guna mencapai kualitas hidup yang lebih baik, karena masa depan seharusnya tidak berisiko.
Sebagai wujud komitmen Perusahaan kepada nasabah, AXA Mandiri telah membayarkan total klaim bruto sebesar Rp 10,11 triliun di tahun 2023 serta melindungi lebih dari 3,8 juta tertanggung di seluruh Indonesia. (trs)