Surabaya, newrespublika – Kota Surabaya masih tetap rawan banjir saat curah hujan tinggi, padahal anggaran penanganan banjir setiap dinaikkan guna meredam banjir.
Wakil Ketua Komisi C DPRD Surabaya, Aning Rahmawati menegaskan, pentingnya evaluasi menyeluruh atas anggaran penanganan banjir.
“ Komisi C telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp250 miliar untuk menyelesaikan masalah genangan air di sistem Surabaya Barat,” ujar Aning Rahmawati di Surabaya, Rabu (11/12/24).
Namun, proses rasionalisasi anggaran oleh Pemerintah Kota memangkas dana tersebut menjadi hanya Rp150miliar dan terlaksana Rp100 miliar.
“Hal ini tentunya perlu evaluasi menyeluruh terhadap proses rasionalisasi anggaran yang dilakukan oleh pemerintah kota,” ungkapnya.
Aning menegaskan bahwa kebutuhan masyarakat harus menjadi prioritas utama, terutama untuk menanggulangi bencana yang berdampak besar seperti banjir.
Dia mengingatkan agar pemerintah tidak mengorbankan kebutuhan vital rakyat dalam proses rasionalisasi anggaran.
“Pesannya adalah, jangan merasionalisasi yang menjadi hajad hidup rakyat banyak, prioritas harus betul-betul ditimbang,” katanya.
Menanggapi banjir yang terus terjadi, Aning juga mengungkapkan empatinya terhadap masyarakat terdampak. Ia menegaskan pentingnya langkah konkret pemerintah untuk memastikan alokasi anggaran digunakan secara optimal demi kesejahteraan warga.
“Setiap kali banjir, pemkot disebut rakyat sekawasan. Kan kita juga sangat berempati terhadap hal ini,” tambahnya.
Lebih lanjut, Aning meminta agar sistem drainase di wilayah Surabaya Barat dievaluasi secara holistik dengan melibatkan para ahli. Ia menyebut akan memanggil kembali Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) untuk rapat antisipasi banjir.
“Kepala dinas harus hadir, karena ini hal penting, mendesak, dan darurat. Ini juga menjadi pengingat untuk semua kepala dinas,” tegasnya.
Aning berharap Pemerintah Kota Surabaya lebih bijak dalam menentukan prioritas anggaran, khususnya yang terkait dengan penanggulangan dampak bencana.
“Saya berkali-kali bilang, prioritas ini penting. Di atas semua program, yang menimbulkan mudhorot dampaknya besar harus diprioritaskan untuk ditanggulangi dengan anggaran,” pungkasnya. (trs)