Anggota Komisi B DPRD Kota Surabaya, John Thamrun. (Foto: Trisna – Respublika)
Surabaya, Respublika – Komisi B DPRD Kota Surabaya sangat mengapresiasi para pengelola hotel yang mendisplay produk UMKM dari pelaku usaha warga Kota Surabaya.
Seperti diketahui, Pemkot Surabaya terus berkomitmen untuk mendukung penggunaan produk UMKM di Kota Pahlawan. Karenanya, pemkot kembali menjalin kerjasama dengan puluhan hotel berbintang, melalui Penandatanganan atau Nota Kesepakatan Bersama (NKB) tentang Penggunaan Produk UMKM Pemberdayaan Masyarakat di Kota Surabaya antara Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan perwakilan dari 58 hotel se-Surabaya di Lantai 2 Balai Kota Surabaya, Senin (12/9/2022).
Anggota Komisi B DPRD Kota Surabaya, John Thamrun mengatakan, sebelum penandatangan NKB antara Pemkot Surabaya dengan perhotelan, salah satu hotel di Jl. HR. Muhammad sudah memajang atau mendisplay untuk dijual ke para tamu hotel seperti, kain dan baju batik, souvenir kalung hingga produk Mamin (Makanan dan Minuman).
“Bahkan, untuk breakfast pun ada makanan dan minuman hasil produksi UMKM warga Kota Surabaya, ini sangat bagus untuk menaikan kelas pelaku UMKM,” ujar John Thamrun di Surabaya, Jumat (23/09/22).
Ia menjelaskan, bentuk kerjasama antara hotel dan pelaku UMKM layak untuk diteruskan, karena ini merupakan program Pemkot Surabaya dibawah kepemimpinan Eri Cahyadi dalam upaya mendukung keberadaan UKM dan UMKM agar semakin maju penjualannya.
“Baik secara ekonomi maupun untuk memperkenalkan apa yang menjadi keahlian warga Surabaya disektor UMKM,” jelas politisi PDI Perjuangan Kota Surabaya ini.
John Thamrun menerangkan, keberadaan produk UMKM warga Kota Surabaya di hotel-hotel, selain berdampak pada peningkatan ekonomi warga, tentu berdampak juga pada sektor pariwisata di Surabaya.
Terpenting Pertama, kata anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kota Surabaya ini, kemasan atau packaging produk UMKM harus diperhatikan. Kedua, pentingnya peran serta Pemkot Surabaya dalam hal ini Dinas Koperasi dan Perdagangan untuk melakukan pengecekan, pengamatan di lapangan untuk melihat sejauh mana demand atau permintaan pasarnya.
“Laku atau tidak, jika laku kan bisa ditingkatkan lagi dengan diberikan space khusus produk UMKM hasil warga Kota Surabaya. Seperti hal nya di daerah wisata lain seperti, Bali dan Lombok dimana setiap hotel ada stand khusus UMKM untuk melakukan penjualan di tempat tersebut,” terang JT, sapaan akrab John Thamrun.
Dirinya kembali menambahkan, jika sudah ada stand khusus UMKM di setiap hotel di Surabaya, maka bisa diindikasikan Surabaya juga merupakan daerah wisata, dimana bukan hanya produk UMKM nya saja yang di display namun pelakunya juga ada di stand tersebut.
“Hotel kan hanya memfasilitasi standnya saja, silahkan warga Surabaya mengexplore produk UMKM dengan bagus termasuk kemasan atau packaging nya, dan ini baik untuk peningkatan taraf ekonomi warga Kota Surabaya,” ungkap John Thamrun.
Sementara itu Executive Assistant Manager Hotel Harris Bundaran Satelit, Yosi Agustinus Riyanto mengatakan, pihaknya ikut dalam NKB dengan Pemkot Surabaya untuk mendisplay produk UMKM warga, dan Hotel Harris Satelit sangat mendukung dari apa yang dilakukan Pemkot Surabaya ini.
Hanya saja, kata Yosi, yang akan kita lakukan kerjasama tentu kita prioritaskan adalah UMKM warga Surabaya yang dekat dengan hotel kami. Jadi jangan sampai UMKM yang lokasinya jauh dari hotel kami, sementara warga terdekat tidak kita rekrut.
“Sebetulnya sebelum dilakukan NKB dengan Pemkot Surabaya, hotel kami sudah lama merekrut UMKM warga seperti, kain Dan baju batik, souvenir, bahkan produk makanan dan minuman,” pungkas Yosi. (trs)