Pasuruan, Respublika – Tim Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) SRPB Jawa Timur mendampingi pembentukan SPAB di SMP Negeri 1 Grati, Kabupaten Pasuruan. Pendampingan ini dilakukan selama tiga hari, mulai Selasa-Kamis, 27-29 September 2022.
Kegiatan kali ini adalah pelaksanaan program SPAB BPBD Kabupaten Pasuruan bagi sekolah-sekolah yang berada di daerah rawan bencana.
Hadir dalam kegiatan SPAB kali ini Kalaksa BPBD Kabupaten Pasuruan Ridwan Haris, Wakil Kepala SMP Negeri 1 Grati Mas’ud. Sedangkan acara ini dibuka secara resmi oleh Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Kabupaten Pasuruan Rachmat Syarifuddin.
“Kegiatan SPAB di SMPN 1 Grati ini adalah yang pertama dan percontohan bagi sekolah, tingkat SD dan SMP di Kabupaten Pasuruan. Oleh karena itu, manfaatkan kegiatan ini untuk memperkuat ketangguhan sekolah menghadapi bencana. Terutama banjir yang sering terjadi,” ungkap Rachmat Syarifuddin dalam sambutan pembukaan.
Hari pertama setelah pembukaan, peserta didampingi 2 fasilitator, Dian Harmuningsih dan Djumadi. Peserta yang terdiri dari 15 tenaga pendidik dan kependidikan, komite sekolah, dan 25 perwakilan siswa menerima paparan Permendikbud No 33 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Program SPAB.
Dilanjutkan penyusunan dokumen kajian risiko bencana di sekolah. Kemudian, pembentukan Tim Siaga Bencana Sekolah hingga penetapan protap kejadian kedaruratan dan bencana sekolah.
Sementara, di tempat lain, 25 siswa dilatih pertolongan pertama gawat darurat (PPGD) Dasar, pembuatan tandu darurat, dan evakuasi mandiri bencana gempa bumi.
Di hari kedua, seluruh peserta berlatih simulasi evakuasi mandiri bencana gempa bumi, prosedur evakuasi kegawatdaruratan banjir, pengenalan penggunaan alat pemadam api tradisional (APAT), alat pemadam api ringan (APAR), serta pengenalan aplikasi InaRisk bagi individu atau personal.
Hari ketiga, digelar kegiatan refleksi, evaluasi, serta diakhiri penutupan oleh Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Pasuruan Dimaz Kris Asmoro, didampingi Kepala SMPN 1 Grati Endah Sujatiningtyas.
Dimaz menyampaikan harapan agar kegiatan ini dapat ditularkan pada warga sekolah lainnya. Selain itu, secara rutin melaksanakan simulasi, agar sekolah semakin tangguh menghadapi bencana. (trs)