Bali, Respublika – Di Forum IDIC International Seminar 2022, Mantan Perdana Menteri Selandia Baru Helen Clark yang menjadi salah satu pembicara utama dalam event internasional ini menyampaikan apresiasinya kepada pemerintah Indonesia, khususnya kepada LPS yang telah menginisiasi forum yang telah menghadirkan deposit insurance dari berbagai negara tersebut.
“Ini hal yang sangat fantastis bahwa Indonesia melalui LPS dapat menggunakan kesempatan Presidensi G20 ini untuk mengadakan dialog yang sangat penting, terutama mengenai isu climate change ini yang erat berkaitan dengan sektor keuangan dan perbankan. Sebab perubahan iklim pasti akan sangat berpengaruh kedua aspek tersebut,” ujarnya di Bali, Rabu (9/11/2022).
Dia lalu menjelaskan terkait adanya beberapa tantangan dalam penanganan perubahan iklim, salah satu sebabnya adalah karena masih adanya pemangku kebijakan yang belum mempercayai sepenuhnya berbagai hasil kajian dan penelitian yang menyatakan dampak dari perubahan iklim.
“Dan situasi seperti ini semakin sulit dengan perkembangan media sosial, dimana beragam informasi yang belum jelas sangat mudah tersebar. Maka dari itu, disinilah peran penting lembaga penjaminan simpanan untuk bisa berkontribusi di negaranya masing-masing. Keterlibatan lembaga penjaminan simpanan dapat diawali dengan mengadopsi standar pedoman yang diakui secara global. Dan, standar tersebut lalu dapat diimplementasikan di berbagai negara dan disesuaikan dengan masing-masing negara ” imbuhnya.
Lebih lanjut, Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa juga menjelaskan mengenai peran industri keuangan termasuk otoritas keuangan dalam mendukung green economy atau ekonomi hijau.
“Segenap elemen pemerintah dan otoritas keuangan tentu bersama-sama ingin mendukung green economy. LPS sebagai salah satu otoritas keuangan di Indonesia juga terus mendorong upaya pemerintah dalam melakukan transisi menuju green economy tersebut. Salah satunya, penyelenggaraan event IDIC International Seminar ini,” jelasnya
Selain itu, lanjut Purbaya, LPS kini juga memiliki program LPS Banking Award yang salah satu kategorinya adalah Bank teraktif dalam Green Banking. Dimana nantinya, LPS akan memberikan penghargaan kepada bank yang paling aktif dalam melaksanakan program green banking.
“Hal ini kami lakukan untuk memberikan dukungan bagi industri perbankan yang memiliki peran besar dalam mendukung perbankan hijau,” tambahnya.
Adapun, IDIC International Seminar 2022 merupakan sebuah seminar internasional yang dihadiri oleh para delegasi Deposit Insurance Corporation (DIC) atau semacam LPS dari berbagai negara. Ada juga para tamu undangan yang berasal dari akademisi, para pengambil kebijakan, dan lain sebagainya.
IDIC International Seminar pada tahun ini mengambil tema “Climate Change, Decarbonization, Sustainability, & Green Economy”. Tema ini diangkat sebagai bentuk dukungan LPS terhadap agenda prioritas pemerintah dalam KTT G20 Indonesia Presidensi pada tahun ini yang salah satunya mengangkat tentang isu sustainability.
Selain mantan PM Selandia Baru Helen Clark, turut hadir pula Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan dan delegasi dari 25 negara antara lain dari kawasan Asia, Eropa, Amerika dan Afrika di antaranya, Swedia, Georgia, Albania, Jepang, Korea Selatan, Jamaika dan Ghana. (trs)