Surabaya, Respublika – Komisi C DPRD Kota Surabaya mendukung penuh rencana Pemkot Surabaya merealisasikan wisata religi di kawasan Dolly.
Seperti diketahui, di kawasan Kupang Gunung Timur, Kelurahan Putat Jaya, Kecamatan Sawahan atau lebih dikenal dengan sebutan Gang Dolly, rupanya terdapat salah satu makam ulama dengan nama Mbah Kapiludin.
Makam tersebut, diprediksi telah ada sejak ratusan tahun silam dan masih berkaitan erat dengan Sunan Ampel dan Mbah Karimah, Kembang Kuning.
“Pengembangan wisata religi di Dolly sudah ada pembahasan dengan Komisi C, dan rencananya tahun 2023 mulai pengembangan dengan tahap awal pelebaran akses jalan ke Makam Mbah Kapiludin,” ujar Sukadar, anggota Komisi C saat ditemui di Surabaya, Senin (14/11/22).
Ia menjelaskan, lokasi makam Mbah Kapiludin berada di kampung dimana akses jalannya kurang lebar. Untuk itu, Pemkot Surabaya berencana melebarkan akses jalan ke makam Mbah Kapiludin dengan membebaskan persil eks wisma yang ada di Dolly.
“Kita akan mengubah image Dolly yang dulu negatif, menjadi tempat wisata religi,” kata Sukadar.
Dirinya menerangkan, keberadaan UMKM warga untuk merubah wajah Dolly ternyata belum mampu membalikkan pandangan publik terhadap kawasan Dolly.
Untuk itu, tambah anggota Fraksi PDIP DPRD Kota Surabaya ini, dengan rencana Walikota Eri Cahyadi akan memugar makam Mbah Kapiludin dan dijadikan wisata religi, Komisi C sangat mendukung penuh termasuk anggaran pembebasan persil guna perlebar akses masuk ke makam.
Jika ini terealisasi, tambah Sukadar, tentu menjadi sebuah tinta sejarah bagi Eri Cahyadi yang telah membuat wajah Dolly menjadi destinasi wisata religi, selain menjadi basis UMKM di Surabaya.
“ Pemugaran makam Mbah Kapiluding kita anggarakan di tahun 2023, termasuk pelebaran akses jalan masuk ke makam. Dan kita harapkan pengembangan wisata religi di Dolly rampung di tahun 2024,” pungkasnya. (trs)