Surabaya, Respublika – Walikota Surabaya, Eri Cahyadi berencana akan membangun jembatan di atas sungai Kemlaten-Mastrip pasca insiden tenggelamnya perahu tambang akhir pekan lalu (25/03/2023).
Sebelumnya, pasca insiden Pemkot Surabaya langsung menghentikan seluruh izin operasi perahu tambang.
Dikonfirmasi terkait rencana pembangunan jembatan di Mastrip, Sekretaris Komisi C DPRD Kota Surabaya, Agoeng Prasodjo mengatakan, pihaknya setuju jika dibangun jembatan di kawasan yang masih terlewati aliran sungai, agar tidak membahayakan warga Surabaya ketika melewati kawasan tersebut.
“ Tapi ada nggak anggaran untuk bangun jembatan. Jangan sampai seperti nafsu besar tapi tenaga kurang, nafsu ingin bangun jembatan tapi anggarannya tidak ada,” ujar Agung Prasodjo di Surabaya, Jumat (31/03/2023).
Ia menambahkan, tragedi tenggelam perahu tambang Kemlaten menjadi contoh kurang fokusnya pemkot dalam memperhatikan keselamatan warganya.
“Kami setuju, cuma harus kembali berhitung karena anggaran yang dipunyai Pemkot Surabaya di tahun 2023-2024 digunakan untuk proyek multiyers salah satunya RS Surabaya Timur,” kata Politisi Golkar Surabaya ini.
Lebih lanjut Agung Prasodjo menyebut, di satu sisi masyarakat membutuhkan sarana penyebrangan dengan jembatan, di satu sisi terkait dengan keterbatasan anggaran.
“Ya sebenarnya urgent juga tapi juga perlu mengepras anggaran yang lain. Kalau pemkot berani, kita dukung,” tuturnya.
Agoeng juga menyebut anggaran untuk membuat jembatan nantinya bisa terealisasi di tahun 2024. Karena APBD Surabaya yang besar ini harus dibagi-bagi.
“Jadi kalau dibagi lagi (anggaran) yang lain jangan sampai terbengkalai. Jangan sampai nafsu besar tapi tenaga kurang,”tegas anggota Banggar DPRD Surabaya itu.
Pembuatan jembatan tersebut salah satunya juga harus membebaskan lahan. Ia kembali menegaskan jika memang ada keinginan Wali Kota untuk membuat jembatan di tahun ini. Maka pihaknya akan menyetujui.
“Kalau Wali Kota ingin bikin jembatan ya harus fokus dan kepras anggaran. Tapi intinya Komisi C setuju dibangun jembatan sebagai pengganti perahu tambang, dan kita berharap tragedi Kemlaten tidak terulang lagi,” pungkasnya. (trs)