Surabaya, Respublika – Pengurusan aktivasi Identitas Kependudukan Digital (IKD) di Surabaya semakin meningkat. Sejak kali pertama digulirkan di Surabaya oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) November lalu, warga yang melakukan aktivasi mencapai 45.000 orang lebih. Angka tersebut naik dua kali lipat dibandingkan Januari lalu yang hanya 20.451 orang.
Meski demikian, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Surabaya akan terus memasifkan aktivasi KTP Digital tersebut. Karena di tahun 2024 mendatang pemerintah pusat akan mengganti KTP fisik dengan digital melalui aplikasi di ponsel, sehingga blanko KTP fisik akan dikosongkan.
Kadispendukcapil Surabaya, Agus Imam Sonhaji mengatakan, pihaknya terus melakukan pelayanan untuk aktivasi identitas kependidikan digital hingga ke balai RW. Karena selama ini aktivasi hanya dilakukan di Dispendukcapil, Kecamatan dan Kelurahan. Agar lebih masif sejak awal ramadan lalu pihaknya sudah menggencarkan setiap hari di 5 titik balai RW.
“Saat ini pelayanan baru 5 titik setiap harinya, kita keliling di seluruh balai RW. Tapi nanti akan melayani masyarakat setiap hari di 25 titik balai RW. Karena masih menunggu link dari pusat,”kata Agus Imam Sonhaji, Rabu (03/05/2023).
Agus Imam juga mengaku pemerintah pusat sudah membicarakan rencana KTP fisik akan dialihkan ke digital mulai 2024. Bahkan saat ini kiriman blanko dari pusat mulai berkurang. “Blanko akhir tahun gak dikirim lagi. Pemerintah pusat sudah resmi menyampaikan itu,”ungkapnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan pemerintah pusat telah menargetkan seluruh warga Indonesi untuk beralih ke KTP digital. “Paling tidak seperempat dari penduduk yang wajib KTP sudah harus beralih ke digital (KTP),”imbuhnya.
Dalam identitas kependudukan digital tidak hanya KTP saja, namun kartu keluarga (KK), NPWP, hingga bukti vaksin sudah ada di dalam aplikasi tersebut. Bahkan kartu identitas anak (KIA) juga bisa menjadi satu di aplikasi identitas kependudukan digital tersebut.
“Misalnya warga yang ingin ganti foto juga bisa langsung bisa lewat handphone,”terangya.
Untuk bisa mengurus harus mempunyai handphone dengan sistem android. Kemudian harus download di google play. Masyarakat bisa mengisi data pribadi sesuai NIK, kemudian mencantumkan email dan nomor handphone.
“Petugas kemudian akan mencocokan dengan data asli dari pusat. Kalau ada KTP ganda maka tidak bisa. Kalau dirasa aman tidak ganda, maka bisa langsung aktif. Hitungan jam saja rampung. Karena data itu langsung konek dengan data Kemendagri,”jelasnya.
Keunggulan KTP digital selain lebih praktis, juga disebut untuk meminimalisir adanya penyalahgunaan data pribadi. Bahkan Agus Imam mengatakan apabila yang KTP yang bersangkutan hilang atau rusak tidak perlu lagi mengurus dengan KTP-el (fisik KTP).