Surabaya, Respublika – Kepala Kantor Wilayah Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur yang baru menggantikan Budi Hanofo, Doddy Zulverdi siap tancap gas ekonomi Jatim ini.
Hal tersebut setelah amanah Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Aida S. Budiman, pada Senin (22/05/2023) mengukuhkan Doddy Zulverdi sebagai Kepala Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Jawa Timur.
Sebelumnya, Doddy Zulverdi menjabat sebagai Kepala KPw BI Provinsi Sumatera Utara secara resmi menggantikan Kepala KPw BI Provinsi Jawa Timur sebelumnya, Budi Hanoto, yanp akan menduduki jabatan baru sebagai Kepala Departemen Manajemen Strategis dan Tata Kelola di Kantor Pusat Bank Indonesia.
Dalam sambutannya, Deputi Gubernur Aida S. Budiman menyampaikan apresiasi kepada Budi Hanoto yang secara aktif telah bersinergi bersama Pemerintah Daerah dan mitra kerja utama di Jawa Timur.
Berbagai program unggulan seperti pengendalian inflasi melalui inisiasi Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP), digitalisasi pertanian dan hilirisasi pangan, pengembangan UMKM dan ekonomi syariah, serta pengaturan operasionalisasi sistem pembayaran tunai dan non tunai yang berjalan lancar dan efisien, terbukti mampu memperkuat pemulihan ekonomi Jatim paska pandemi serta mendukung program kerja Nawa Bakti Satya Provinsi Jawa Timur.
Pada kesempatan yang sama, Deputi Gubernur Aida juga memperkenalkan Doddy Zulverdi yang diharapkan mampu meneruskan tongkat estafet kepemimpinan dan memberikan sumbangsih dan capaian prestasi terbaiknya, sebagai wujud kontribusi untuk meningkatkan perekonomian Jatim bahkan nasional, sejalan dengan peran KPw BI Provinsi Jatim sebagai koordinator Kantor Perwakilan BI se-wilayah Jawa.
“ Capaian kinerja tersebut tidak terlepas dari sinergi kuat yang telah terjalin antara Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur dan Pemerintah Daerah serta seluruh Stakeholders terkait lainnya,” ujar Aida S. Budiman, Deputi Gubernur BI, Senin (22/05/2023).
Ia menjelaskan, capaian Jatim dalam pertumbuhan ekonomi nya yang dilengkapi denpan berbagai prestasi dan predikat atas tata kelola yang baik, merupakan hal yang patut dibanggakan.
Sebagai salah satu wilayah yang menjadi tumpuan perekonomian nasional, terang Aida, Jatim diharapkan dapat terus memperkokoh koordinasi pengendalian inflasi melalui penguatan program pengendalian inflasi khususnya GNPIP 2023, termasuk TPID, mengupayakan transformasi industri manufaktur bernilai tambah dan terintegrasi; memperkaya diversifikasi sumber pertumbuhan sektor jasa (seperti pariwisata); mengakselerasi pengembangan UMKM, ekonomi kreatif.
“ Termasuk syariah yang menjaga kelancaran operasional sistem pembayaran tunai dan nontunai, serta mengembangkan Ekonomi dan Keuangan Digital (Eks) dan ekonomi hijau secara lebih inklusif dan end-to end,” pungkas Aida.
Seperti diketahui, upacara pengukuhan tersebut turut dihadiri oleh Forkopimda Provinsi Jawa Timur, Bupati/Walikota di Provinsi Jawa Timur, perwakilan diplomatik negara sahabat, pimpinan satuan kerja Bank Indonesia pusat dan daerah, pimpinan instansi vertikal termasuk kepala OPD, rektor perguruan tinggi, pimpinan perbankan dan asosiasi, pemimpin redaksi, serta mitra strategis BI lainnya. (trs)