Surabaya, Respublika – Komisi C DPRD Kota Surabaya memiliki konsep indah untuk proyek Jalan lingkar luar timur (JLLT).
Ketua Komisi C, Baktiono menjelaskan, kami membuat konsep Water Front City yaitu, kota yang menghadap sungai, air, dan kota yang menghadap laut.
“ Dan ini sangat indah seperti kota di negara-negara maju di dunia,” ujar Baktiono kepada wartawan di Surabaya, Senin (29/05/2023).
Ia menerangkan, menurut Rencana Program Jangka Menengah dan Jangka Panjang (RPMJP) nasional ini bisa disesuaikan dengan konsep yang dimiliki Pemkot Surabaya yaitu, Water Front City.
Untuk itu, terkait dengan anggaran proyek JLLT jika ini di handle pusat Komisi C sangat setuju agar tidak membebani terlalu besar APBD Kota Surabaya.
Pasalnya, JLLT bisa dijadikan jalan nasional, dan Komisi C memiliki gagasan dan rancangan untuk proyek JLLT yang semula tidak di tepi laut, kita ubah pembangunan JLLT ke tepi laut.
“ Jika dibangun di tepi laut maka Pemkot Surabaya tidak membebaskan lahan, sementara jika dibangun tidak di tepi laut maka akan membebaskan lahan dan anggarannya bisa mencapai puluhan triliun rupiah. Dan Pemkot Surabaya tentu tidak mampu untuk itu,” terang Baktiono yang juga Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya ini.
Untuk itu, tambah Baktiono, Komisi C memang menyarankan biaya proyek JLLT di handle pusat dalam hal ini, Kementerian PUPR.
“ Di handel pusat, dan Komisi C menyarankan JLLT dibangun di tepi laut agar tidak merugikan warga karena lahannya digusur untuk pembangunan JLLT,” pungkasnya.
Seperti diketahui, JLLT kembali dikerjakan tahun ini secara bertahap. Ini karena masih banyak lahan yang belum dibebaskan. JLLT diharapkan menjadi solusi untuk mengatasi masalah kemacetan sekaligus jadi penghubung Bandara Juanda dan Pelabuhan Tanjung Perak. (trs)