Surabaya, Respublika – Nunung Harso kembali menggelar pameran tunggal bertajuk “Intuitif” di Galery Merah Putih, Balai Pemuda di Jalan Pemuda No. 28 Surabaya. Mengapa Intuitif ? Intuisi juga yang membuat Nunung membuat keputusan-keputusannya selama ini. Intuisi itu selalu dipakai Nunung untuk membuat karya-karya.
“Jadi ini pameran tunggal saya yang kelima. Mengingat usia Saya yang sekarang sudah 71 tahun. Makanya Saya bikinin 17 lukisan,” ujarnya, Jum’at (23/6/2023) sore.
Arif Fathoni, S.H., Ketua DPD Partai Golkar Kota Surabaya yang membuka secara resmi pameran tunggal dari pemilik nama asli Lembah Setyowati tersebut, mengatakan bahwa perempuan ini adalah
pribadi yang “strong woman”.
“Artinya, sebagai Sarjana Psikologi, beliau adalah pelaku seni rupa senior di Kota Surabaya, terus terpilih sebagai Anggota DPRD Kota Surabaya. Jadi dalam pencapaian hidup itu sudah paripurna,” ungkapnya.
Arif Fathoni menyampaikan bahwa Lembah Setyowati atau Nunung Harso ini adalah sosok yang patut dibanggakan. Dirinya berharap sosok tersebut mengispirasi perempuan-perempuan di Kota Surabaya.
“Bahwa di usia yang ke-71 tahun beliau masih produktif menelurkan karya seni rupa di tengah kesibukannya sebagai anggota DPRD 9 tahun terakhir ini,” paparnya.
Arif Fathoni yang akrab disapa Nas Toni ini menegaskan, tidaklah mudah bagi seorang pelukis, psikolog dan juga selaku wakil rakyat, masih terus menjaga konsistensi dengan dunia yang digelutinya.
“Seniman itu kan melihat sesuatu dengan kelihaiannya, yakni dengan intuisinya tadi. Makanya ketika saya tanya tema lukisan “red between yellow” yang menggambarkan tentang keberagaman Indonesia, memang itulah, keberagaman Indonesia dilihat dari perspektif pelaku seni rupa. Jadi Indonesia itu, meskipun berbeda-beda tetapi tetap indah,” beber Toni.
Terkait lukisan kursi diantara warna merah dan hijau, Arif Fathoni menyatakan bahwa lukisan kursi yang diartikan tahta itu dilakukan dengan latar belakang warna hijau dan merah. Itulah keadaan politik Indonesia saat itu. Mulai periode 1999 hingga 2004.
“Kombinasi antara Presiden Gus Dur dan wakilnya Bu Mega. Kemudian Megawati Presiden dan wakilnya Hamzah Haz,” sambungnya.
Arif Fathoni mengaku, secara iseng dirinya bertanya kepada Nunung Harso (Lembah Setyowati), kira-kira tahta Pemilukada Surabaya 2024 warnanya apa.
“Nah, Saya minta nanti Bu Lembah mau melukis dengan intuisinya,” pungkas Arif Fathoni. (trs