Surabaya, Respublika – Komisi C DPRD Kota Surabaya menilai perbaikan jalan di Surabaya hanya tambal sulam, sehingga kualitas jalan tidak maksimal.
Wakil Ketua Komisi C dari Fraksi PKS, Aning Rahmawati mengatakan, selama ini banyak laporan masyarakat soal lambatnya perbaikan jalan rusak.
“ Padahal sejak 2022 Pemkot Surabaya sendiri sudah mengeluarkan SOP 1×24 jam jalan yang rusak harus sudah tertangani, tapi faktanya tidak terbukti,” ujar Aning Rahmawati di Surabaya, Selasa (04/07/2023).
Ia menjelaskan, berdasarkan pengaduan masyarakat atas lambatnya perbaikan jalan rusak, Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Surabaya beralasan aspalnya habis.
Jika memang itu alasannya, kata Aning Rahmawati, Komisi C minta kepada Pemkot Surabaya karena LPJ 2022 produk nya rekomendasi, maka kita rekomendasikan ke Pemkot apakah nanti anggaran sarana-prasarana pembangunan jalan perlu ditambah.
“ Misal nya mesinnya, alatnya, aspalnya, atau drainase nya yang harus diselesaikan,” tegas politisi PKS Kota Surabaya ini.
Aning menambahkan, bagaimana pun juga kalau drainasenya tidak diperbaiki khawatir saat musim hujan dan banjir maka jalan kembali akan rusak lagi.
Sesuai dengan steatment Walikot Eri Cahyadi, terang Aning, dimana 2024 Surabaya tidak lagi ada genangan air maka kami minta Pemkot Surabaya untuk menghitung ulang agar di Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) 2023 bisa clear.
“ Sehingg tidak ada lagi anggaran habis sehingga memperlambat perbaikan jalan,” terang Aning Rahmawati.
Soal kinerja DSDABM Kota Surabaya selama semester 1-2023, Aning mengatakan, kinerjanya cukup baik dilihat dari serapan anggaran.
“ Serapan anggaran DSDABM Kota Surabaya hingga semester pertama tahun ini sangat bagus hampir 100 persen,” pungkasnya. (trs)