Surabaya, Respublika – Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) , jika dilihat berdasar kabupaten/kota di Jawa Timur, Kota Surabaya, Kabupaten Malang, dan Kabupaten Sidoarjo, menjadi daerah di Provinsi Jawa Timur yang paling banyak dikunjungi wisatawan Nusantara.
Rata-rata pengeluaran wisnus pada 2022 tercatat Rp 2,43 juta per perjalanan. Angka itu meningkat 1,09 persen dibandingkan pada 2021. Dari total pengeluaran wisatawan tersebut, mayoritas pengeluaran digunakan untuk keperluan akomodasi, yaitu sebesar Rp 614,12 ribu atau 25,31 persen.
Selanjutnya, alokasi pengeluaran terbesar kedua adalah untuk keperluan transportasi sebesar Rp 508,82 ribu atau sebesar 20,97 persen. Kemudian, alokasi keperluan makanan/minuman menempati urutan ketiga yaitu sebesar Rp 431,03 ribu atau 17,76 persen dari total pengeluaran wisatawan.
Sektor pariwisata di Jawa Timur menunjukkan pertumbuhan signifikan. Berdasar data terbaru Badan Pusat Statistik (BPS) destinasi wisata di Jawa Timur menjadi favorit bagi wisatawan Nusantara (wisnus) atau domestik.
Tercatat, sebanyak 200.550.000 wisnus yang berkunjung ke Jawa Timur berdasar data yang dirilis BPS 21 Juli. Data BPS tersebut juga mencatat rata-rata pengeluaran turis domestik mencapai Rp 2,43 juta.
Tak tanggung-tanggung jika dihitung rata-rata pengeluaran wisatawan, total transaksi dari sektor pariwisata dari wisatawan Nusantara ke Jatim mencapai lebih dari Rp 487 triliun dalam setahun.
Wakil Walikota Surabaya Armuji menyambut baik momentum ini dan mengajak agar warga kota surabaya bisa menjadi warga yang ramah terhadap wisatawan.
“ Saya juga mengajak agar semuanya bisa menjaga kebersihan kota , kita ketahui bersama bahwa kota surabaya terkenal sebagai kita yang bersih,” kata Armuji.
Dirinya juga berpendapat bahwa ini juga merupakan potensi untuk meningkatkan perekonomian warga terutama pelaku UMKM agar bisa mengangkat kesejahteraan warga. Destinasi Wisata Belanja di kota Surabaya menjadi salah satu yang dinikmati Wisatawan.
” Buah tangan produk UMKM di Kota Surabaya juga tidak kalah bersainh mulai dari makanan hingga kerajinan, bisa didapatkan ke Sentra Kriya Galeri yang ada di Siola Tunjungan maupun jalan Ir.Soekarno,” tegas Cak Ji sapaan Akrab Armuji.
Ia juga berharap Kota Surabaya menjadi kota kelas dunia dengan tetap mempertahankan akar budaya gotong royong, kesetaraan dan memiliki kesadaran bersama dalam membangun kota. (trs)