SSC Sebut Eri Cahyadi Berpeluang Besar Dalam Pilwali Tahun Depan, Ini Dia kata Arif Fathoni

Surabaya, Respublika – Ketua Fraksi Golkar DPRD Kota Surabaya Arif Fathoni mengatakan, proses perjalanan pemerintahan kota Surabaya yang dipimpin Eri Cahyadi sudah sesuai dengan ekspektasi masyarakat.

Sebab, semua pembangunan telah dilaksanakan dengan baik, sehingga seluruh warga Surabaya dapat merasakan dampak pembangunan luar biasa.

“Jadi wajar bila hasil survei teman-teman SSC yang menyebut Mas Eri tak tertandingi pada Pemilukada mendatang,” ujar Arif Fathoni di Surabaya, Senin (07/08/2023).

Menurut Arif Fathoni, merupakan potret gambaran realitas masyarakat terhadap sosok atau figur orang nomor satu di Kota Pahlawan ini.

Dirinya menyebut, di antara pembangunan yang dikerjakan Eri Cahyadi adalah pengendalian banjir yang digalakkan sedemikian rupa.

Sehingga memicu kepuasan publik yang tinggi Bahkan papar eks aktivis LMND tersebut, di Partai Golkar Surabaya, mayoritas pimpinan kecamatan dan kelurahan dalam Rakerda Partai Golkar mengapresiasi itu

“Artinya kami sadar diri walau tidak ikut mengusung Eri Cahyadi pada Pemilukada 2020 lalu,” tegasnya.

Pada Pemilukada mendatang, yang sedianya berlangsung November 2024, menurut Fathoni tidak ada di hati pengurus Partai Golkar selain Eri Cahyadi.

Kendati begitu ia menekankan, Eri Cahyadi tidak lantas berpuas diri, tetap fokus melaksanakan program-program berbasis kerakyatan yang sudah bagus.

“Termasuk insentif Marbut juga harus segera direalisasikan,” papar Fathoni.

Sehingga beber dia jalan menuju pemilukada 2024 mendatang semakin terbuka lebar.

“Dalam rangka mendorong Surabaya menjadi kota baldatun toyyibatun warrabun ghofur,” demikian Arif Fathoni.

Sebelumnya, Ikhsan Rosidi peneliti senior Surabaya Survei Center (SSC) menyebut nama Eri Cahyadi terlalu kuat elektabilitasnya pada Pemilukada Surabaya 2024 mendatang.

Bahkan tambah Ikhsan, di bursa Pilwali Surabaya belum ada nama tokoh yang sanggup menyaingi dia, apalagi merebut jabatan walikota.

“Surabaya belum ada ya. Kecuali dinamika, mana nih tokoh Surabaya kenapa begitu takut dengan nama besar incumbent,” pungkasnya. (trs)