Komisi B Dialog dengan Pedagang Pasar Kembang, Ini yang Dibicarakan 

Komisi B Dialog dengan Pedagang Pasar Kembang, Ini yang Dibicarakan 

Surabaya, Respublika – Wakil Ketua Komisi B DPRD Surabaya Anas Karno, menggelar dialog dengan para pedagang kue Pasar Kembang lantai 2, seiring akan datangnya musim hujan. Sejumlah direktur PD Pasar Surya turut hadir dalam dialog pada Selasa pagi (08/08/2023) tersebut.

Para pedagang meminta agar renovasi Pasar Kembang segera dilakukan, untuk melindungi mereka dari musim penghujan.

“Ini sudah mau datang musim hujan pak. Karenanya kita minta supaya segera direnovasi, agar kita tidak kehujanan saat berdagang,” ujar seorang pedagang.

Pasca terbakar tahun 2021, Pasar Kembang lantai 2 hampir tidak beratap. Bahkan sejak awal bulan lalu, sisa-sisa atap yang rusak sudah diturunkan untuk mencegah resiko ambruk.

Anas Karno meminta supaya PD Pasar Surya menindaklanjuti permintaan pedagang.

“Kasihan pedagang kue Pasar Kembang ini. Mereka bakal tidak bisa nyaman dan tenang berjualan kalau kondisinya seperti ini. Padahal juga menjadi jujugan dari kota sekitar Surabaya,” jelasnya.

Lebih lanjut legislator Fraksi PDI Perjuangan Surabaya tersebut menegaskan, Komisi B terus mendorong penyertaan modal oleh Pemkot Surabaya kepada PD Pasar Surya, untuk revitalisasi pasar.

“Revitalisasi Pasar Kembang masuk prioritas, diantara sejumlah pasar lainnya,” tegasnya.

Sementara itu Direktur Administrasi dan Keuangan PD Pasar Surya Sucahyo mengatakan, pihaknya sedang mengerjakan program jangka pendek terhadap perbaikan Pasar Kembang, untuk mengantisipasi musim hujan.

“Kita sudah menyiapkan untuk memasang atap yang disangga tiang galvalum. Ini sifatnya sementara. Kita pakai bahan material yang ekonomis dan effisien, sehingga nanti bisa mudah dibongkar kalau revitalisasi permanen dilakukan,” terangnya.

Menurut Sucahyo pihaknya saat ini tengah menjalankan proses pengadaan barang material.

“Nanti 2 sampai 3 minggu kedepan baru dilakukan pemasangan. Maksimal kita harapkan pada September sudah rampung,” imbuhnya.

Menurut Sucahyo, pemasangan atap sementara, tidak dilakukan di seluruh area bekas kebakaran.

“Hanya sekitar 40 persen saja. Menyesuaikan kebutuhan jumlah pedagang. Ada sekitar 200 an pedagang,” pungkasnya. (trs)