Surabaya, Respublika – Walikota Surabaya Eri Cahyadi menyatakan, salah satu strategi Pemkot Surabaya mengentaskan kemiskinan dan pengangguran adalah memperbanyak program rumah padat karya.
Terkait hal tersebut, saat dikonfirmasi media ini, Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya dari Gerindra, AH. Thony mengatakan, program padat karya yang digagas Eri Cahyadi salah satu upaya pemerintah mengentaskan kemiskinan.
“ Hanya saja program padat karya ini jangan Cuma dijadikan proyek mercusuar saja, tapi juga harus dilihat potensi yang harus kita kembangkan,” ujar AH. Thony di Surabaya, Senin (19/06/2023).
Ia menjelaskan, pogram padat karya, yang dibikin pemkot untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, hendaknya mempertimbangkan potensi yang ada, tidak cuma sekedar jadi ‘proyek mercusuar’mercusuar’.
Begitu beber Pimpinan DPRD Surabaya, AH Thony menyikapi 19.643 jiwa keluarga miskin (gamis) menolak lowongan kerja di program padat karya, pada Sabtu.
Dari jumlah gamis tersebut, Pemkot kata Thony, harusnya bisa memetakan potensi atau minat warga dibidang apa? “Baru Padat Karya itu disiapkan menjawab kebutuhan itu,” kata AH. Thony.
Sehingga bila sukses, legislator Partai Gerindra ini, optimis padat karya bakal jadi motivasi bagi masyarakat di kota Pahlawan, bahkan tidak menutup kemungkinan, jadi patron dan percontohan bagi daerah lain.
Sebenarnya urai Thony, dengan data kemiskinan milik pemkot. Pemkot Tinggal mendetailkan, apa saja potensi yang dimiliki dalam satu keluarga itu.
Misalnya, yang produktif bisa mengembangkan suatu usaha.
Kemudian ada yang tidak punya skill, tapi mereka punya keinginan untuk maju (sukses).
“Ini juga harus terukur.
Kemudian, setelah dilakukan pendataan lebih spesifik, pemkot melakukan pendampingan, minat usaha itu visible atau penempatanya sudah strategis. Sesuai kebutuhan masyarakat.
Pemkot harus mengevaluasinya,” pungkas AH Thony. (trs)