Surabaya, newrespublika – DPRD Kota Surabaya minta anggaran penanganan banjir di 2025 yang mencapai Rp1,4 triliun jangan sampai dipangkas.
Seperti diketahui di awal tahun 2025, pemkot kembali melakukan upaya penyelesaian banjir di Surabaya. Penyelesaian banjir di Surabaya menjadi salah satu program prioritas, dan telah dimasukkan ke dalam penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2025 sekitar Rp1,4 triliun.
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi menyampaikan, akan ada anggaran tambahan yang sedang disiapkan oleh pemkot, dan saat ini masih dalam tahap pembahasan di DPRD. Salah satunya adalah, anggaran prioritas untuk penanganan banjir tahun 2025.
Terkait hal ini, anggota Komisi C DPRD Kota Surabaya dari Fraksi PDIP, Sukadar mengatakan, memang harapan DPRD Kota Surabaya yang telah sama-sama bersepakat dianggarkan untuk penanganan genangan air harapan kami, bahwa anggaran itu jangan sampai ada pemangkasan.
Memang itu skala prioritas, tambah Sukadar, hanya jika itu memang program prioritas, maka jangan sampai program prioritas yang ada kaitannya dengan hajat hidup orang banyak di pangkas.
“ Contohnya ketika ada re focusing anggaran, kami minta kepada Pemkot agar posisi anggaran itu jangan sampai dikurangi. Kalau sampai dikurangi akibatnya nanti nggak selesai-selesai persoalan banjir,” ujar Sukadar di Surabaya, Senin (13/01/2025).
Ia menjelaskan, terkait dengan posisi banjir yang ada di Kota Surabaya, setiap tahun sudah kita anggarkan ternyata masih ada pengurangan-pengurangan dan pengurangan lainnya.
“ Tapi akhirnya yang kita jumpai saat ini, ya seperti sekarang ini, selalu ada dari tahun ke tahun kita disibukkan pada banjir yang ada di Kota Surabaya,” tutur politisi senior PDIP Surabaya ini.
Sukadar menerangkan, anggaran R01,4 triliun itu sangat realistis. Kan tidak mungkin dalam satu tahun anggaran pemerintah kota itu mampu untuk mengurangkan semua persoalannya yang ada di dalam kota.
“ Kalau memang Rp1,4 triliun itu sudah sama-sama kita anggarkan bersama
Itu harus kita hormati. Artinya, kalau pos ini khusus untuk penanganan banjir, ya kita khususkan ke sana. Jangan sampai disibukkan untuk kegiatan yang lain, walaupun sama-sama perlu,” tegas Cak Yo sapaan akrab Sukadar.
Dirinya sepakat dengan Walikota Eri Cahyadi, dimana penaganan banjir prioritasnya adalah kampung-kampung yang belum dibangun infrastrukurnya. Harapan kita semua
supaya drainase yang ada di kampung-kampung itu sudah terselesaikan di tahun 2025.
Dan semuanya sudah terkonek, kata Cak Yo, terkonekting antara saluran yang ada di dalam-dalam kampung itu bisa masuk ke sier nya bahkan bisa langsung ke sekundernya.
Dan harapan kami dari hulu sampai hilir, itu terkonekting antara apa yang telah dilakukan oleh pemerintahan kota untuk mempersiapkan menghadapi musim-musim hujan kayak gini.
“ Pemkot Surabaya sudah bagus, dalam hal mengantisipasi banjir dengan membangun saluran, bangun drainase di kampung-kampung. Tapi satu sisi, jangan sampai drainase ini telah dibangun ternyata satu normalisasinya tidak terjaga, tidak ada skedul untuk normalisasi saluran yang telah dibangun dengan duit Rakyat,” pungkas Cak Yo. (trs)