Surabaya, Respublika – Setelah menunggu dua tahun karena pandemi, calon jemaah haji dari Indonesia akhirnya tahun ini dapat melaksanakan rukun islam kelima yaitu ibadah haji. Sesuai dengan regulasi yang telah di keluarkan oleh pemerintah Arab Saudi, tahun ini ada pembatasan jumlah jemaah haji karena menyesuaikan pandemi covid-19.
Sementara untuk Kota Surabaya, porsi kuotanya sebanyak 1344 jemaah dari total provinsi Jawa Timur dengan kuota 16.048 jemaah.
Beberapa persyaratan tambahan yang berlaku diantaranya umur jemaah haji maksimal 65 tahun, sudah mendapatkan vaksin lengkap yang diakui oleh pihak Kementerian Kesehatan serta hasil PCR harus negatif 72 jam sebelum berangkat.
Wakil Walikota Surabaya Armuji mengunjungi Asrama Haji Sukolilo pada selasa (7/6) . didampingi sejumlah Pimpinan Kanwil Kemenag Surabaya ia menyapa sejumlah jamaah haji asal kota pahlawan itu.
“Alhamdulillah Setelah dua tahun pandemi akhirnya para jamaah haji bisa berangkat lagi , semoga berangkat selamat pulang selamat dan menjadi haji mabrur,” kata Cak Ji sapaan Akrabnya.
Dirinya juga menghimbau agar para jamaah haji asal surabaya mengikuti anjuran panitia penyelenggara ibadah haji untuk menjamin kelancaran. Selain itu ia juga meminta agar kesiapan posko kesehatan menjadi prioritas mengingat panjangnya prosesi ibadah haji mulai keberangkatan hingga pemulangan kembali.
“Sesuai dengan keterangan dari kanwil kemenag jamaah haji asal surabaya terbagi dalam 10 Kloter, semoga ini menjadi penyemangat bagi kita semua , tadi saya menemui jamaah yang usianya 64 tahun 11 bulan jadi nanti waktu genap 65 tahun di Tanah suci,” kata Armuji disambut tawa jamaah yang ada di gedung E – 1 .
Ketua Rombongan 10 Kloter 5 dari Surabaya, Andi Hariadi mengungkapkan rasa syukur untuk bisa berangkat haji pada tahun 2022 ini.
“Kalau daftar waktu tunggunya 10 tahun , lalu akibat pandemi 2 tahun jadi ditotal 12 tahun . Kami bersyukur bisa berangkat haji di tahun 2022,” ujar Andi Hariyadi.
Masih Andi , ia mengungkapkan membutuhkan waktu selama tiga bulan untuk mempersiapkan fisik dan mental untul berangkat ibadah haji dengan mengikuti program yang ada di KBIH Muhammadiyah diantaranya berbagai macam doa – doa yang digunakan selama ibadah haji hingga simulasi melempar jumrah yang sesuai dengan syariat islam, serta menjaga akhlaq mulia serta sabar, dan tetap sehat mudah mudahan menjadi haji mabrur.
Kami juga doakan agar warga kota Surabaya tetap rukun, kondusif dan selalu saling membantu dalam kebaikan (ta’awun).
Para CJH Surabaya tersebar dalam 10 kloter. Jumlahnya mencapai 1.374 orang. Untuk pemberangkatan gelombang pertama, ada kloter 2, 5, 6, 7, 8, 9, dan 10. Kloter 36, 37, dan 38 dijadwalkan berangkat di gelombang kedua.(trs)