Surabaya, newrespublika – Politisi PDIP yang juga anggota Komisi C DPRD Kota Surabaya, Asrhi Yuanita Haqie menilai, penataan kota lama yang disulap menjadi Wisata Kota Lama Surabaya harusnya perkuat nuansa lokal, bukan Eropa Minded atau cenderung ke eropa-eropaan.
“ Ini Indonesia, kenapa harus nuansa eropa yang ditampilkan di wisata kota lama Surabaya, sampai ada zona eropa segala,” ujarnya di Surabaya, Senin (24/06/2024).
Ia menegaskan, seharusnya Pemkot Surabaya sebelum menghidupkan kembali kota lama perlu dilakukan analisis, kajian, terobosannya seperti apa, jadi tidak asal hidupkan kota lama lalu lounching dan terus berhenti.
“ Jadi tidak hanya gebyar diawal lalu berhenti, seperti yang terjadi selama ini,” tuturnya.
Asrhi menjelaskan, pengembangan destinasi wisata di Surabaya perlu upaya kontinuitas tidak sampai berhenti pasca lounching.
Sejak dulu sampai sekarang, kata politisi cantik PDIP Surabaya ini, hanya pragmatis saja Pemkot Surabaya melakukan pengembangan objek wisata.
“ Kami ingin jangan gebrakan di awal saja, melainkan dibuat untuk masa panjang untuk tetap dinikmati wisatawan,” tegas Asrhi Yuanita.
Dirinya kembali mengatakan, konsep wisata kota lama yang dihidupkan kembali oleh Pemkot Surabaya mayoritas bernuansa eropa, terlihat dari gaya dan design bangunan-bangunan tua nya.
Benar kita pernah dijajah oleh eropa seperti Belanda misalnya, tambah Asrhi, tapi bukan berarti bangunan peninggalan Belanda di sekitar kawasan wisata kota lama di percantik dengan tetap bergaya eropa.
“ Harusnya didesign dengan gaya Suroboyoan atau Indonesia banget gitu loh, termasuk brand-brand produk yang akan kita tampilkan di wisata kota lama ya original Surabaya,” pungkasnya.
Sementara itu, dalam siaran pers Disinfokom Kota Surabaya, Selasa pekan lalu (18/06/2024) Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga serta Pariwisata Kota Surabaya (Disbudporapar) Kota Surabaya, Hidayat Syah mengatakan bahwa Pemkot Surabaya tengah mematangkan persiapannya sebelum meresmikan Kota Lama Surabaya.
“Kita akan mematangkan seluruh kebutuhan masyarakat yang akan berkunjung menikmati wisata Kota Lama. Sehingga pada saat di launching, masyarakat bisa langsung merasakan dan menikmati adanya kawasan wisata Kota Lama tersebut,” tutup Hidayat Syah. (trs)