Surabaya, newrespublika – Ketua Komisi C DPRD Kota Surabaya, Baktiono menegaskan, anggaran sebesar Rp94,5 miliar untuk realisasi program Dandan Omah atau Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) harus segera dieksekusi Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, serta Pertanahan (DPRKPP) Kota Surabaya.
“ Anggaran Rutilahu sudah disahkan di APBD 2023 sebesar Rp94,5 miliar,” ujar Baktiono di Surabaya, Senin (28/08/2023).
Ia menambahkan, dengan anggaran tersebut, pengerjaan Rutilahu oleh DPRKPP Kota Surabaya harus segera dilaksanakan dan jangan sampai tertunda.
Artinya, kata Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kita Surabaya ini, jangan sampai beralasan tukangnya tidak ada sehingga pengerjaan Rutilahu tersendat.
Padahal, tegas Baktiono, untuk tukang bisa diambil dari kelompok masyarakat yang bisa mengerjakan Rutilahu, dan dibantu oleh satgas dinas yang merekrut tukang-tukang berpengalaman dan profesional.
“ Jadi tidak ada lagi alasan pengerjaan Rutilahu tertunda,” kata Baktiono.
Dirinya menerangkan, Rutilahu merupakan program Walikota Eri Cahyadi untuk mewujudkan rumah warga layak huni.
Kedua, dengan Rutilahu wajah perkampungan kota Surabaya terlihat lebih sehat. Dan Ketiga, untuk mencegah penyakit.
“ Kalau rumah itu layak, pentilasinya bagus maka penyakit berkurang, walaupun Pemkot Surabaya sendiri sudah beri fasilitas kesehatan gratis,” ungkap Baktiono anggota dewan yang dijuluki singa podium DPRD Kota Surabaya ini.
Seperti diketahui, Pemkot Surabaya terus mengebut realisasi program Dandan Omah atau Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu). Hal ini sebagaimana telah menjadi concern Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi yang memprioritaskan kebijakan untuk mengentaskan kemiskinan dan pengangguran.
Di Surabaya Kamis pekan lalu (24/08/2023) Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, serta Pertanahan (DPRKPP) Kota Surabaya Irvan Wahyudrajad mengatakan, bahwa pada tahun 2023, program Rutilahu menyasar 2.700 unit rumah. Sedangkan data hingga bulan Juni 2023, realisasi program ini sudah mencapai 1.200 unit atau sekitar 45 persen.
“Per Juli 2023, selesai 1200 unit atau sekitar 45 persen. Sedangkan yang sudah terkontrak dan proses pengerjaan per Juli 2023, sebanyak 2.200 unit atau 82 persen,” pungkas Irvan Wahyudrajad. (trs)