Surabaya, Respublika – Baliho, banner, dan billboard Partai Golkar Kota Surabaya memenuhi jalan-jalan protokol Surabaya mengindikasikan ikut memeriahkan Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-740 tahun.
Dikonfirmasi hal ini, Ketua Partai Golkar Surabaya, Arif Fathoni mengatakan, alhamdulillah, dihari jadi kota Surabaya yang ke 730 baliho, banner maupun bilboard calon-calon pelayan masyarakat dari Partai Golkar Kota Surabaya memenuhi jalan-jalan protokol, ujung-ujung gang maupun menempel di tempat-tempat cangkruk’an masyarakat yang ada di kampung-kampung.
Toni menjelaskan, Surabaya adalah kota tempat para pelayan rakyat ini akan mengabdikan tenaga waktu dan ppikirannya dimana rakyat Surabaya adalah Tuan yang akan mereka layani.
Untuk itu, tambah Arif Fathoni, di momen hari jadi kota Surabaya yang ke 730 ini semua calon legislatif Partai Golkar Kota Surabaya wajib menyemarakkan, agar momentum hari jadi ini kita bisa gunakan sebagai wahana, mengingat betapa pentingnya kontribusi arek Suroboyo dalam babakan sejarah bangsa IndIndonesia.
“ Kota ini adalah kota yang penuh dengan pelajaran nilai-nilai keihlasan, keberanian dalam mempertahankan kehormatan Bangsa Indonesia,” ujar Arif Fathoni di Surabaya, Jumat (26/05/2023).
Anggota Komisi A DPRD Kota Surabaya ini menerangkan, Kota Surabaya adalah laboratorium ke Indonesiaan kita, sejak sebelum jaman kemerdekaan kota ini sudah teruji nilai-nilai toleransinya, semua suku dan anak bangsa hidup berdampingan secara baik, mengadu nasib untuk hidup yang lebih baik.
Toni sapaan Arif Fathoni kembali menambahkan, kami tidak memberikan instruksi, pemasangan baliho, banner maupun Bilboard ini kesadaran kolektif para caleg, sesuai dengan kemampuan masing-masing, yang memiliki sedikit kelonggaran rejeki memasang di bilboard agar juga berkontribusi terhadap pendapatan pajak dan retribusi ke kota Surabaya.
“ Ada juga yang menggerakkan industri rumahan seperti printing dan jasa pasang baliho, ada juga yang hasil urunan warga yang merasa memiliki perjuangan caleg yang bersangkutan dalam meraih mandat rakyat,” jelas mantan wartawan harian ini.
Dipuncak hari jadi kota Surabaya nanti, kata Toni, kami juga mendorong seluruh caleg Partai Golkar untuk meringankan beban saudara kita yang sedang dalam kesulitan ekonomi dengan cara berbagi sembako, disamping ini ujian kepekaan sosial kita, juga melaksanakan perintah agama barang siapa meringankan beban saudara lainnya, maka Tuhan akan meringankan bebannya.
Toni kembali menerangkan, Sense of crisis ( kepekaan sosial) adalah modal dasar yang harus dimiliki oleh seluruh kader Partai, tanpa kepekaan sosial maka akan terasa sulit kita untuk mengakselerasikan kehendak rakyat dalam rencana pembangunan kota Surabaya.
“ Sebagaimana pepatah bijak yang pernah saya dengar jika ada anggota tubuhmu yang merasakan sakit, itu tandanya kita masih hidup, namun jika kita merasakan sakit yang dirasakan orang lain, itu tandanya kita masih manusia,” tutur Toni.
Dirinya kembali mengatakan, kami memahami hal tersebut, untuk itu kami memohon maaf mana kala banyak baliho caleg kami terpasang disemua sudut jalan mengganggu keindahan kota yang kita cintai, ini hanyalah salah satu ekspresi kecintaan kami terhadap kota pahlawan yang telah berusia 730 tahun, setelah tanggal 31 mei 2023 kami akan mengambil dengan sendirinya.
Kami juga berharap pemasangan baliho bisa sedikit berkontribusi terhadap perputaran ekonomi di kota Surabaya.
“ Paling tidak ada warga Surabaya yang mendapatkan penghasilan dari jasa percetakan dan juga jasa pemasangan, sehingga bisa sedikit ditabung dalam menyongsong kebutuhan daftar ukang sekolah maupun menyekolahkan anaknya di musim tahun ajaran baru yang tinggal sebulan lagi,” pungkasnya. (trs)