Surabaya – Hujan deras tak menyurutkan semangat ratusan para pemuja Bung Karno untuk hadir dalam Istiqhosah peringatan Hari Lahir Proklamator RI tersebut di rumah lahir Bung Karno Jl. Pandean IV no 40 Surabaya, Minggu 5 Mei 2022, malam.
Istiqhosah merupakan salah satu rangkaian acara pembuka “Bulan Bung Karno” yang akan diselenggarakan secara rutin tahunan oleh PDI Perjuangan kota Surabaya pada 6 Juni hingga 3 Juli 2022 nanti.
Dipimpin organisasi sayap PDI Perjuangan, Baitul Muslimin (BAMUSI) kota Surabaya, selain ratusan warga dan Kader PDIP yang hadir, nampak pula perwakilan dari beberapa organisasi baik keagamaan maupun Nasionalis.
Diantaranya dari Pimpinan Cabang Muhammadyah dan MWC NU kecamatan Genteng, nampak juga puluhan perwakilan dari keluarga besar Dwipaloka Nusantara kota Surabaya.
Hadir secara langsung, pengurus DPD PDI Perjuangan Jawa Timur Whisnu Sakti Buana mengapresiasi kehadiran warga meski ditengah hujan deras.
“Didepan rumah kelahiran tokoh Proklamasi ini, kita harus menghargai jasa jasa Bung Karno yang bukan saja menjadi Tokoh Nasional tapi beliau merupakan seorang tokoh besar yang diakui Dunia Internasional,” Ungkap Whisnu Sakti yang pernah menjabat sebagai Wakil Walikota Surabaya 2 periode, mendampingi Tri Rismaharini.
Pada kesempatan itu, Whisnu mengajak masyarakat untuk selalu bersama sama menjaga Ukhuwah sekaligus persatuan dan kesatuan NKRI, ditengah banyak faham faham Radikal dan Intoleransi yang berusaha untuk merongrong bangsa Indonesia.
“Selain rajin menjalankan ibadah, masih ada hal yang juga penting untuk dilaksanakan yaitu menjaga Negara,” Ujar WS sapaan Whisnu menyampaikan apa yang didengarnya dalam sebuah khotbah pengajian.
“Karena kalau Negara kita terpecah belah dalam menghadapi ancaman hari hari ini, maka kita mungkin tidak akan bisa beribadah dengan tenang, ” Tambahnya.
Artinya, masih Whisnu, menjaga keutuhan bangsa Indonesia adalah sama pentingnya dengan menegakkan Islam di negri tercinta ini.
“Maka dalam Istiqhosah malam hari ini, kita bisa semakin mempererat rasa persatuan dan kebersamaan. Bangsa Indonesia memang beragam dan penuh perbedaan. Itu bukanlah suatu penghalang, namun justru semakin memperkuat persaudaraan kita semua, ” Tegasnya.
Ditemui usai acara, koordinator Istiqhosah Abdul Ghoni Mukhlas Ni’am menjelaskan, bahwa gelaran gelaran seperti ini akan dilakukan dengan istiqomah dan berkelanjutan.
“Selain sebagai upaya menjaga silaturahmi, Istiqhosah merupakan bentuk doa kita kepada Tuhan Yang Maha Kuasa agar bangsa ini selalu diberi Rahmat serta Hidayah untuk menjaga persatuan dan kesatuan, ” Ucap Ghoni yang merupakan ketua BAMUSI kota Surabaya.
“Hujan deras ini merupakan keberkahan bagi kita, ” Tambahnya.
Terkait rangkaian kegiatan “Bulan Bung Karno” di kota Surabaya, menurut Ghoni adalah upaya untuk mengenang sekaligus merubah stigma yang menyebut bahwa kelahiran Bung Karno sang Proklamator ada di kota Blitar.
“Ini adalah fakta sejarah yang menarik. Setelah ditelisik, ternyata Bung Karno lahir bukan di Blitar melainkan di kota Surabaya, ” Terangnya.
Abdul Ghoni anggota Komisi C DPRD Surabaya ini juga berharap, melalui gelaran Istiqhosah, rangkaian acara kegiatan Bulan Bung Karno nanti dapat berjalan dengan baik dan memberikan manfaat bagi banyak orang.(trs)