Bangun Rumah Pompa, 100 Persen Proyek Saluran Cegah Banjir di Surabaya Sudah Dikerjakan

Bangun Rumah Pompa, 100 Persen Proyek Saluran Cegah Banjir di Surabaya Sudah Dikerjakan

Surabaya, Respublika – Jelang pergantian tahun Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Surabaya terus menuntaskan pekerjaan rumah (PR) yang belum rampung. Kini rata-rata pekerjaan saluran untuk penanganan banjir di 53 titik dari 56 titik lokasi di kota Surabaya hampir mencapai 100 persen.

Kabid Pematusan DSDABM Surabaya Eko Juli Prasetyo mengatakan dari 53 dari 56 titik pengerjaan saluran rata-rata sudah rampung untuk saluran besar. Di tahun ini pengerjaan saluran banjir memang di fokuskan di kawasan Surabaya Pusat dan Surabaya Selatan. Karena kawasan tersebut sering terjadi genangan saat hujan turun. Selain itu saluran di pemukiman penduduk juga dikerjakan.

“53 pekerjaan ada yang masih progres tahap finishing. Tapi pekerjaan besar 90 persen rata-rata,” tutur Eko. Kamis (22/12/2022).

Meski demikian tiga rumah pompa baru juga disiapkan untuk menyedot air dari saluran yang sudah dibuat.  Tiga rumah pompa baru yakni Rumah Pompa Pahlawan atau Alun-Alun Contong, Rumah Pompa SWK Karah, dan Rumah Pompa Kebonsari.

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa rumah pompa di Alun-Alun Contong kini sudah mencapai 90 persen. Sedangkan pompa slat (untuk menyedot lumpur) sejumlah 1 unit sudah siap untuk dipasang sembari menuntaskan fisik bangunan rumah pompa.

“Yang kontrak sekarang untuk pembanguan fisik bangunan rumah pompa dan pemasangan 1 unit pompa lumpur 0,5 meter kubik per detik. Sedangkan 2 unit tambahan pompa banjir akan dipasangkan setelah proses pengerjaan bangunan rampung. Mungkin tahun depan. Ukuran pompa 3 meter kubik per detik,”kata Eko,

Sedangkan Rumah Pompa di SWK Karah yang dikerjakan, kata Eko hanya bangunannya yang nilainya Rp 9,6 miliar. Untuk selanjutnya pengadaan pemasangan pompa 2 unit masing-masing 3 meter kubik per detik akan dipasang tahun depan.

“Di Rumah Pompa Karah ada dua lelang. Pembangunan rumah pompa dan pengadaan dua unit pompa serta pemasangannya. Senilai Rp 11 miliar,” ungkap Eko.

Rumah Pompa Karah akan menyedot saluran di Karah Agung menuju SWK Karah yang juga satu paket dengan pengerjaan saluran Uditch. “Total ada 3 unit pompa. 1 pompa untuk lumpur dan 2 unit untuk pompa banjir,”paparnya.

Eko mengatakan Rumah Pompa Kebonsari LPK saat ini sudah mencapai 90 persen pengerjaan baik bangunan maupun pompa sudah siap. “Mudah-mudahan sebelum akhir Desember atau pergantian tahun sudah rampung semua,”harapnya.

Dengan rampungnya pengerjaaan minus 3 titik tempat yang belum tuntas, Eko memastikan tidak ada lagi banjir di kota Surabaya. Meski nantinya akan dilakukan evaluasi secara berkala.

Bahkan ia memastikan pekerjaan saluran maupun sodetan yang dilakukan saat ini bisa bertahan hingga lebih 10 tahun. Sehingga tidak akan ada lagi bongkar pasang box culvert. “Insyaallah bisa sampai 10 tahun lebih,” pungkasnya. (trs)