Surabaya, Respublika – Menjelang Pemilu 2024, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Surabaya terus melakukan pengawasan setiap tahapan pemilu.
Terbaru, Bawaslu masih lakukan pengawasan di tahapan data pemutakhiran pemilih agar proses pencoblosan nanti berjalan kondusif.
Ditemu media disela Rapat Koordinasi Bawaslu Surabaya, Rabu (08/03/23) di Hotel Vasa Surabaya, Ketua Bawaslu Surabaya Muhammad Agil Akbar mengatakan, pihaknya terus melakukan pengawasan tahapan Pemilu 2024. Menurutnya, Bawaslu menemukan beberapa kekeliruan, mulai tata cara, prosedur, dan mekanisme sesuai dengan ketentuan.
“ Sebagai pengawas Pemilu, paparnya, pihaknya telah memberikan saran perbaikan, melalui Panwaslu Kecamatan kepada PPK. Kendati, ia mengaku belum mengetahui secara pasti jumlahnya,” ujarnya di Hotel Vasa Surabaya, Rabu (08/03/23).
Ia menambahkan, belum dapat angka resminya, bisa jadi sekarang menyentuh 60 an.
M. Agil menjelaskan, pihaknya telah menemukan, dibeberapa Kecamatan pantarlih tidak dilakukan orang yang di SKK kan. Padahal sesal dia, Pantarlih diberi tugas dan mandat KPU. Melakukan proses pencocokan dan penelitian Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilihan (DP4 ) data kependudukan, yang disinkronisasi oleh KPU.
Tidak hanya itu, kata Agil, petugas pantarlih ini, tidak pernah mendapatkan bimbingan teknis. Sehingga, berdampak terhadap kekeliruan prosedur atau tata cara nya. Sehingga, jadi latar belakang, penyebab banyaknya catatan dari Bawaslu.
“Misalkan penempelan stiker coklit, dan ini belum bicara keakuratan hasil,” terangnya.
Agil kembali mengatakan, pihaknya akan menyampaikan ulang, setelah melakukan rapat. Sekaligus mencaritahu, apakah orang yang ditunjuk itu, atas dasar yang bersangkutan menginginkan atau memang ketidaktahuan.
“Kita masih gali lagi, kita akan coba klarifikasi kepada PPK yang bersangkutan,” pungkas Agil. (trs)