Surabaya, Respublika – Guna meningkatkan jumlah investor lokal serta menumbuhkan kesadaran dan kecintaan masyarakat Indonesia terhadap investasi di pasar modal. PT Bursa Efek Indonesia (BEI) terus melakukan sosialisasi dan edukasi pasar modal melalui kerja sama dengan berbagai pihak.
Salah satunya melalui pendirian Galeri Investasi BEI di berbagai perguruan tinggi, lembaga atau komunitas. Dengan adanya Galeri Investasi BEI yang merupakan bentuk kerja sama antara BEI dengan perguruan tinggi, lembaga atau komunitas dan perusahaan sekuritas sebagai Anggota Bursa mitra.
Masyarakat termasuk kalangan akademisi, dapat mengenal lebih dekat dan memahami dengan benar keberadaan lembaga-lembaga keuangan di pasar modal dan berbagai produk serta jasa yang ada di pasar modal.
Sehingga diharapkan masyarakat Indonesia, khususnya para generasi muda, mampu menggunakan produk dan jasa keuangan di pasar modal untuk memenuhi kebutuhan keuangannya.
Sejalan dengan hal itu, Rabu (3/8/2022), di gedung Kantor BEI Jatim, telah diresmikan 6 Galeri Investasi BEI (GI BEI) secara serentak oleh Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik dan Direktur Pengawasan LJK 2 dan Manajemen Strategis, yaitu:
GI Syariah BEI di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Kediri, bentuk kerja sama BEI dengan IAIN Kediri dan PT Indo Premier Sekuritas sebagai Anggota Bursa mitra menjadi GI BEI ke-6 yang diresmikan di Kediri.
GI BEI di STIE Dewantara Jombang, bentuk kerja sama STIE Dewantara Jombang dan PT Phintraco Sekuritas sebagai Anggota Bursa mitra menjadi GI BEI ke-7 yang diresmikan di Jombang.
GI BEI di Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (UNUSIDA), bentuk kerja sama BEI dengan UNUSIDA dan PT Phintraco Sekuritas sebagai Anggota Bursa mitra menjadi GI BEI ke-3 yang diresmikan di Sidoarjo.
GI BEI di STEI Permata Bojonegoro, bentuk kerja sama BEI dengan STEI Permata Bojonegoro dan PT Mirae Aset Sekuritas Indonesia sebagai Anggota Bursa mitra menjadi GI BEI pertama yang diresmikan di Bojonegoro.
GI BEI di Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jatim, bentuk kerja sama BEI dengan HIPMI Jatim dan PT Mirae Aset Sekuritas sebagai Anggota Bursa mitra menjadi GI BEI ke-23 yang diresmikan di Surabaya.
GI BEI di PT Pegadaian Surabaya, bentuk kerja sama BEI dengan PT Pegadaian Kanwil XII Surabaya dan PT BRI Danareksa Sekuritas sebagai Anggota Bursa mitra menjadi GI BEI ke-24 yang diresmikan di Surabaya.
Hadir dalam peresmian 6 GI BEI, antara lain Wakil Rektor 3 IAIN Kediri Dr. H.M. Dimyati Huda., M.Ag. Ketua STIE Dewantara Jombang Dr. Abdul Rohim, S.E., M.Si. Dekan Fakultas Ekonomi UNUSIDA Muhafidhah Novie, S.E., M.M. Ketua STEI Permata Bojonegoro Dr. Agung Hirmantoro, M.M., M.Ak. Ketua Umum HIPMI Jatim yang diwakili Kabid 2 BPD HIPMI Jatim Abdul Ghofur.
Pimpinan PT Pegadaian Kanwil XII Surabaya, yang diwakili VP PT Pegadaian Regional Jatim Surjo Raharjo. Direktur PT Indo Premier Sekuritas yang diwakili East Regional Manager PT Indo Premier Sekuritas Adhe Citra. Plt. Dirut PT Phintraco Sekuritas yang diwakili Head of Business Development PT Phintraco Sekuritas. Direktur PT Mirae Aset Sekuritas Indonesia Daewoong An serta Dirut PT BRI Danareksa Sekuritas, Kevin Praharyawan.
Dengan diresmikannya 6 GI BEI baru, maka per 31 Juli 2022, jumlah GI BEI di seluruh Indonesia mencapai 697 GI BEI dan jumlah GI BEI di wilayah kerja BEI Jatim 80 GI BEI. Yang meliputi 65 GI BEI, 8 GIS BEI, 6 GIE BEI dan 1 GID yang tersebar di berbagai kota di Jatim, seperti Surabaya, Malang, Mojokerto, Madiun, Banyuwangi, Jember, Blitar, Lumajang, Bangkalan, Sumenep, Pamekasan, dan lain-lain.
Setelah proses peresmian 6 Galeri Investasi BEI di wilayah kerja BEI Jatim, dilaksanakan pula sharing session tentang Pasar Modal Syariah yang disampaikan secara online oleh Kepala Divisi Pasar Modal Syariah, Irwan Abdalloh.
Irwan mengharapkan, dengan makin banyaknya kerja sama pendirian GI BEI yang dilaksanakan di berbagai kota di seluruh Indonesia, termasuk di Jatim. Maka sosialisasi dan edukasi Pasar Modal termasuk juga Pasar Modal Syariah, dapat dilaksanakan secara masif.
“Sehingga dapat meningkatkan literasi maupun inklusi di pasar modal, yang berdampak pada semakin banyaknya tercipta jumlah investor baru di Pasar Modal Indonesia,” ujar Irwan, Rabu (03/08/22).
Tercatat, tambah Irwan, pada akhir semester I/2022 jumlah investor saham telah menembus angka 4 juta, yaitu 4.002.289 Single Investor Identification (SID). Yang penting juga untuk diketahui, bahwa 99,79% merupakan investor individu lokal.
Hal ini menunjukkan investor lokal mendominasi pasar modal Indonesia, setelah bertahun-tahun sebelumnya didominasi investor asing.
“Bahkan yang menarik, pada akhir semester I/2022, investor saham didominasi oleh investor berusia di bawah 40 tahun, yaitu gen z dan milenial sebesar 81,64% dengan nilai aset yang mencapai Rp144,07 triliun,” pungkas Irwan.(trs)