Surabaya, Respublika – Dalam rangka mendorong kinerja investasi Jawa Timur, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur menggelar kegiatan yang bertajuk ‘Jatim Investment Leaders Forum and Award (JILFA) 2023’ pada 1- 2 Februari 2023, di Hotel JW Marriott,
Rangkaian kegiatan yang terdiri dari Jatim Investment Forum 2023, Jatim InvesTalk serta Jatim Leaders Forum and Awards tersebut mengambil tema “Akselerasi Investasi Jawa Timur untuk mendorong Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan”. Puncak acara berupa Leaders Forum turut dihadiri oleh Gubernur Jawa Timur Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur.
Acara yang berlangsung selama dua hari tersebut bertujuan untuk memperkuat koordinasi dan sinergi lintas instansi, baik di tingkat Provinsi maupun kota/kabupaten dalam mengupayakan pengelolaan investasi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat.
Tampak hadir Bupati dan Walikota se-Jatim, perwakilan diplomatik negara sahabat, Kepala KR4 OJK, Pejabat dari Kemenkomarvest dan Kementerian Investasi/BKPM, Kepala OPD/Instansi Provinsi Jawa Timur, civitas akademika, serta asosiasi pelaku usaha pada High-Level Event JILFA 2023, Kamis (2/2/2023).
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur, Budi Hanoto mengatakan, Lesson learned yang diperoleh dari beberapa negara industri di Asia, upaya pencapaian pertumbuhan ekonomi yang tinggi memerlukan refocusing strategi, yakni dari consumption-driven growth menuju ke investment-driven dan export-driven growth.
” Penyesuaian strategi tersebut tentunya sejalan dengan upaya peningkatan komitmen Kepala Daerah di Jawa Timur dalam optimalisasi upaya penyiapan proyek investasi daerahnya menuju Ready-to-Offer atau Clean and Clear,” ujarnya di Surabaya (02/02/23).
Untuk itu, kata Budi Hanoto, diperlukan sebuah terobosan program kolaboratif yang mampu mengkristalisasi arahan Presiden RI terkait percepatan investasi yang menjadi bagian dari 5 fokus tematik reformasi birokrasi tahun 2023.
Lebih lanjut Budi Hanoto menambahkan, bahwa pengembangan investasi Jawa Timur dapat dilakukan melalui 2 (dua) strategi, yakni dari sisi kebijakan investasi seperti penyiapan arah strategis investasi beserta roadmapnya, termasuk hilirisasi sektor prioritas dan insentif bagi investor, serta strategi penguatan promosi investasi, seperti penyediaan data dan informasi investasi yang lengkap dan akurat, penyiapan prospektus investasi yang menarik, dan penguatan sinergi lintas instansi.
Bertindak menyampaikan arahan strategis, Gubernur Khofifah menginstruksikan untuk merealisasikan target investasi Jatim tahun 2023. “Tahun ini Bapak Presiden menargetkan realisasi investasi nasional sebesar Rp1.400 Triliun. Jawa Timur mendapat porsi 9%, atau setara dengan Rp 126 Triliun,” ungkap Gubernur Khofifah.
Demi mencapai target tersebut, Gubernur Khofifah memaparkan tiga arah kebijakan penanaman modal di tahun ini, yaitu Fokus Sektor Prioritas, Green Investment, dan Roadmap Hilirisasi.
Selain itu, Gubernur Khofifah menambahkan bahwa untuk memperkuat upaya merealisasikan investasi, Pemprov Jatim dan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur sepakat untuk membentuk East Java Investment Committee, membentuk East Java Investment Center (EJIC) yang bertugas melakukan pengawalan dan berperan aktif sebagai one stop solution untuk menyelesaikan hambatan dalam investasi.
“Dalam konteks inilah, saya ingin kita semua bersama-sama mengedepankan Inisiatif, memperkokoh Kolaborasi, dan terus melahirkan Inovasi. Memang “IKI” jawabane. Terutama kepada para Bupati dan Walikota, saya mohon komitmen dan dukungannya untuk mengakselerasi investasi di Bumi Majapahit ini,” tandas Gubernur Khofifah.
Melalui momen ini, Gubernur Khofifah juga menekankan pentingnya kabupaten/kota menyediakan prospektus investasi yang disusun secara terintegrasi dalam satu platform digital yang clear and clean untuk menarik minat investor.
“Investment Project Ready to Offer (IPRO) menjadi prasyarat dan modal utama kita untuk menjalankan promosi. Kemudian diiringi dengan upaya fasilitasi permasalahan penanaman modal, serta peningkatan kecepatan pelayanan perizinan. Insya Allah, kita optimis target Rp. 126 triliun mampu kita lampaui,” pungkasnya.
Sebelum memberikan arahan strategis, Gubernur Khofifah menyaksikan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara beberapa pelaku usaha besar dengan UMKM, serta bersama dengan Kepala Perwakilan BI Jawa Timur, Budi Hanoto, meresmikan peluncuran program IKI Investasi Jatim: Inisiatif, Kolaborasi, dan Inovasi Pengelolaan Investasi Jawa Timur.
Program ini terdiri dari inisiatif East Java Investment Challenge, pencanangan kolaborasi East Java Investment Committee dan East Java Investment Center, serta peluncuran inovasi berupa Digital Platform East Java Investment Hub.
Pada rangkaian event JILFA 2023 ini Gubernur Khofifah juga menyampaikan penganugerahan Investment Award (IA) kepada Bupati/Walikota yang dinilai berhasil melakukan pembinaan investasi di daerahnya, dan sukses menunjukkan kinerja investasi terbaik. Selain itu, anugerah IA juga diberikan kepada pelaku usaha baik PMA, PMDN, maupun Usaha Mikro Kecil (UMK). (trs)