BI Jatim: Layanan Penukaran Uang Baru Nyaris Tembus Rp60 Miliar

BI Jatim: Layanan Penukaran Uang Baru Nyaris Tembus Rp60 Miliar

Surabaya, Respublika – Animo masyarakat di Surabaya untuk menukarkan pecahan uang baru jelang lebaran 2023 secara Drive thru sangat tinggi.

Terbukti, sejak layanan drive thru dibuka 25 Maret 2023, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur mencatat sudah tembus 15 ribu orang, yang telah menukarkan uang baru via Drive thru.

“ Catatan saya ada sekitar 15 ribu penukar yang dilayani secara drive thru, dengan total penukaran hampir Rp60 miliar,” ujar Deputi Kepala Perwakilan BI Provinsi Jawa Timur, Bandoe Widiarto usai secara resmi menutup layanan drive thru penukaran uang, Minggu (16/4/2023).

Ia menambahkan, penutupan ini dilakukan karena jumlah transaksi penukaran telah mencapai 80 persen dari total Rp12 triliun yang disediakan di Kota Surabaya.
Bandoe menjelaskan, layanan dibuka sejak 25 Maret 2023.

Khusus Surabaya kami sediakan Rp12 triliun untuk pemenuhan perbankan dan masyarakat, terserap 80 persen.

Ia kembali mengatakan, layanan penukaran uang secara drive thru ini telah melayani belasan ribu penukar. “Catatan saya ada sekitar 15 ribu penukar yang dilayani secara drive thru, dengan total penukaran hampir Rp60 miliar,” ujurnya.

Bandoe menerangkan, layanan penukaran drive thru ini tidak hanya dengan uang tunai, tapi juga bisa dilakukan dengan model pembayaran digital Quick Response Code Indonesian Standart (QRIS). Hal ini untuk memudahkan masyarakat yang butuh tukar uang, khususnya bagi para pekerja.

“Kegiatan ini tidak perlu turun dari kendaraan. Jadi cukup di mobil atau di motor masing-masing. Drive thru kami laksanakan setiap Sabtu dan Minggu,” kata Bandoe.

Disebutkan, jelas Bandoe, masyarakat sudah banyak beralih menggunakan model transaksi dengan QRIS pada pekan ketiga dan keempat masa penukaran uang secara drive thru ini.

“Mereka menukarkan saldo melalui QRIS dengan pecahan uang rupiah. Inilah yang membedakan penerapan mekanisme pada kegiatan serupa tahun lalu,” katanya.

Dipaparkan, minggu pertama pihaknya menerapkan dua sistem, yakni dengan uang tunai dan QRIS. Setelah dievaluasi ternyata masyarakat sudah paham pakai QRIS, terbukti pada minggu kedua hanya lima persen yang ‘go show’ atau dengan uang tunai, dan pada minggu ketiga serta keempat semuanya sudah pakai QRIS.

Ditambahkan, pada periode Ramadhan dan Idul Fitri 1444 H kali ini, penukaran uang pecahan kecil memanfaatkan aplikasi pintar sehingga sangat efektif.

“ Kemudian masyarakat ketika mudik tidak perlu bawa uang cash banyak karena BI sudah bekerjasama dengan pihak perbankan untuk menyiapkan ATM dalam kelancaran kebutuhan masyarakat,” pungkas Bandoe. (trs)