Surabaya, Respublika – Bakal Calon Legislatif (Bacaleg) dari Partai Nasdem Kota Surabaya untuk wilayah Dapil 5, Rahadian Bino Wardanu siap melangkah menjadi wakil rakyat di DPRD Kota Surabaya.
Hal tersebut diungkapkan usai Bino sapaan Rahadian Bino Wardanu, ikut mendaftar kan Bacaleg Nasdem di gedung KPU Kota Surabaya, Kamis (11/05/2025).
Bino merupakan Celeg termuda di Nasdem Surabaya, dengan usai baru 22 tahun tepat pada tanggal 06 Mei 2023.
“ Target saya bagaimana kita mampu menjadi pelayan masyarakat, jika terpilih menjadi wakil rakyat di DPRD Kota Surabaya pada Pemilu 2024,” ujar Bino kepada media di Surabaya, Kamis lalu (11/05/2023).
Ia menjelaskan, keinginan menjadi Caleg dari Partai Nasdem tentu untuk membela masyarakat dari segala problematika Kota Surabaya.
Bino menceritakan, dirinya sangat aktif di beberapa organisasi seperti salah satu inisiator berdirinya Aliansi Pelajar Surabaya (APS).
Saat itu, kata Bino, di tahun 2017 ada pengalihan kewenangan dari Pemkot Surabaya ke Pemprov Jatim yang mengakibatkan pelajar SMA/SMK di Surabaya, yang seharusnya sekolah gratis jadi wajib membayar SPP.
“ Dari sini saya melihat memang perlu menyuarakan aspirasi teman-teman kepada pemerintah setempat, ini yang membuat saya aktif di kegiatan sosial maupun organisasi dan bisa menjadi modal untuk masuk ke gedung DPRD Kota Surabaya. Karena menjadi wakil rakyat tentu bisa bermanfaat lebih kepada masyarakat,” kata Bino.
Ia mencontohkan, untuk Dapil 5 Surabaya khususnya di wilayah Lontar terlihat jelas adanya ketimpangan sosial dengan sedikit ketertinggalan dari derunya pembangunan kota Surabaya, begitu juga di Sambikerep.
“ Coba kita bandingkan dengan daerah Gubeng, Genteng itu sangat jauh sekali tertinggal. Ini yang membuat saya menjadi Caleg Nasdem dari Dapil 5 Surabaya agar wilayah kami bisa maju pesat terutama wilayah Lontar dan Sambikerep,” ungkap pria asli kelahiran Lontar Surabaya.
Namun disatu sisi, kata Bino, wilayah Dapil 5 Surabaya memiliki potensi maju sangat besar karena wilayahnya sudah majemuk dan beragam etnis menjadi satu dengan keguyuban dan gotong royong. Misalnya, di daerah Lontar, Sambikekerep, dan Citra Land.
Fokus saya nanti, jelas Bino, adalah Indeks Pembangunan Manusia (IPM), karena inu menentukan bagaimana generasi bangsa berikutnya dalam membangun negara yang kita cintai ini.
Isu-isu soal kesehatan, pendidikan, lapangan kerja menjadi konsen dirinya jika terpilih menjadi wakil rakyat.
Bino kembali mencontohkan, di Wilayah Dapil 5 Surabaya yang terdiri dari 9 Kecamatan, ternyata sampai saat ini baru ada 4 SMA Negeri.
“ Harusnya, ketika diterapkan sistem zonasi maka pemerintah wajib memberikan pemerataan pendidikan di seluruh wilayah Surabaya. Ini nanti akan kami perjuangkan di DPRD Kota Surabaya,” pungkasnya. (trs)