Surabaya, Respublika – Wakil Ketua Komisi A DPRD Kota Surabaya, Camelia Habiba mendesak Pemkot Surabaya untuk segera menganggarkan biaya listrik Balai RW.
Pasalnya, kata Ning Habiba sapaan Camelia Habiba, saat dirinya melakukan Reses Dewan banyak keluhan dari pengurus RW soal beban biaya listrik.
“ Jadi perlu di anggarkan untuk biaya pembayaran listrik Balai RW di Surabaya,” ujarnya kepada wartawan di Surabaya, Jumat (19/05/2023).
Ia menjelaskan, pengurus RW banyak mengeluh soal beban listrik, sementara tugas dan fungsi Balai RW saat ini cukup banyak, sementara intensif RT/RW tidak sesuai dengan kebutuhannya.
Camelia Habiba menerangkan, jika selama ini RW ada pemasukan dari kas ketika warga mengurus administrasi pelayanan warga mengisi kotak kas seikhlasnya.
Namun kini, jelas Camelia Habiba, karena layanan publik sudah berbasis digital tentu layanan menggunakan online tidak lagi melalui RT/RW, otomatis kotak kas di Balai RW tidak lagi terisi, istilahnya Pendapatan Asli RW (PAR) berkurang.
Kedua, kata Habiba, dengan tambahnya tugas dan fungsi Balai RW yang cukup banyak ini juga menjadi beban sendiri.
Contohnya, tegas Habiba, layanan warga di Balai RW, ngaji dan Sinau bareng di Balai RW, PAUD , layanan malam, ini jadi satu di Balai RW.
Nah ketika kami bantu perangkat Balai RW seperti sound system, LCD Proyektor, tentu kebutuhan listrik bertambah. Belum lagi CCTV untuk keamanan kampung, ini tentu butuh beban listrik.
“ Untuk itu kami mendesak Pemkot Surabaya agar segera merivisi anggaran untuk memberikan bantuan biaya listrik Balai RW, supaya RW bisa maksimal membantu layanan masyarakat,” tegas anggota Fraksi PKB Surabaya ini.
Camelia Habiba politisi cantik PKB Kota Surabaya ini kembali menegaskan, jangan sampai para pengurus RW ketika sudah tidak mampu lagi membayar listrik maka dikhawatirkan berdampak pada layanan publik.
Maka jangan salahkan jika muncul Asal Bapak Senang (ABS), kata Habiba, karena kinerja RW tidak mencapai apa yang ditargetkan oleh Pemkot Surabaya.
“ Saya juga sudah cek ke Kasie Pembangunan Kelurahan yang ada di tengah kota, ternyata juga banyak keluhan RW terkait beban listrik. Jadi keluhan ini bukan hanya terjadi di wilayah Utara saja,” ungkap Camelia Habiba.
Dirinya kembali menambahkan, Pemkot Surabaya secepatnya beri bantuan anggaran biaya listrik Balai RW. Dan untuk mempercepat turunnya bantuan anggaran biaya listrik Balai RW, bisa melalu Perubahan Anggaran Keuangan (PAK).
“ Karena ini penting sekali, demi kelancaran tugas dan fungsi atau Tusi Balai RW,” pungkasnya. (trs)