Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya, Agus Hebi Djuniantoro mengatakan, pohon bambu tersebut akan segera ditanam di sekitar TPA Benowo sebagai buffer zone untuk mengurangi polusi atau mencegah terjadinya pencemaran udara. Penanaman pohon bambu tersebut bukan hanya untuk mengurangi polusi, akan tetapi juga untuk meregenerasi pohon bambu yang sudah tertanam di kawasan TPA Benowo.
Bukan itu saja, penanaman ribuan pohon bambu ini juga merupakan komitmen Pemkot Surabaya dalam mengkampanyekan kepada masyarakat untuk melakukan penghijauan.
“Rencananya kami tanam di sekitar buffer zone TPA, berputar di sekelilingnya. Paling banyak itu dekat dengan Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), secepatnya kami tanam, jangan sampai ada yang mati,” kata Hebi, Sabtu (20/5/2023).
Hebi menjelaskan, secara umum tidak ada spesifikasi khusus tanaman yang digunakan untuk menangkal polusi di TPA Benowo. Namun menurutnya, bambu yang paling efektif saat ini untuk mengurangi polusi udara.
“Jadi tidak hanya bambung kuning saja, semua jenis bambu mampu untuk mengurangi polusi udara,” jelas Hebi.
Selain itu, Hebi menambahkan, sementara ini hanya tanaman bambu yang cocok ditanam di sekitar TPA Benowo. Karena tanaman bambu memiliki akar yang berserabut sehingga mampu bertahan hidup di sekitar TPA Benowo.
“Sebenarnya banyak jenis tanaman yang bisa untuk mengurangi polusi. Masalahnya, cocok atau tidak tanaman selain bambu ketika ditanam di lahan tersebut. Karena sejauh ini hanya pohon dengan akar serabut yang mampu bertahan hidup di lahan tersebut,” pungkasnya. (trs)
Related Posts:
- Jelang Kualifikasi Piala AFC U-20, Stadion GBT Clear Tidak…
- Cegah Bau Sampah saat Event Piala Dunia U-20, Pemkot…
- Sampai saat ini, Kualitas Udara Surabaya dalam Klasifikasi…
- Sampah ke TPA Benowo Meningkat Saat Ramadan
- Eri Cahyadi: Bank Sampah Miliki Potensi Ekonomi Besar
- Tabebuya Bermekaran, Surabaya Osaka Van Java