Dara Puspita Podcast bersama Wakil Walikota Armuji

Dara Puspita Podcast bersama Wakil Walikota Armuji

Surabaya, Respublika – Band Dara Puspita berkumpul lagi di Rumah Dinas Wakil Walikota Surabaya Armuji, setelah 52 tahun vakum saat ini kembali tampil , terakhir terekspose di atas panggung Synchronize Festival, setelah 52 tahun, kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (8/10).

Band yang memulai karier pada 1964 tersebut tampil lengkap dengan empat personel.Di antaranya, Titiek Hamzah, Titiek Adji Rachman, Lies Soetisnowati Adji Rachman dan Susy Nander.

Dara Puspita memulai penampilannya dengan lagu Surabaya,Lagu ‘Surabaya’ yang dibawakan oleh Titik Hamzah adalah sebuah lagu yang diperuntukan untuk mengenang hal-hal lampau yang pernah terjadi di surabaya.

Beliau adalah pemain bass sekaligus vokalis dari grup musik kenamaan asal Surabaya, Dara Puspita.

Diketahui Titik Hamzah, bersama band perempuan Dara Puspita, adalah bagian sejarah musik Indonesia yang belum tergantikan.

Wakil Walikota Surabaya, Armuji yang menjadi host dalam podcast mengungkapkan kehadiran Dara Puspita seakan menghidupkan kenangan romantisme Perjuangan kemerdekaan di kota surabaya.

” Lirik lagu Surabaya dibuat oleh A Rachman, yakni musisi sekaligus ayah dari 2 personel Dara Puspita. Dia menciptakan lirik yang menghayati cinta Tanah Air untuk menanamkan jiwa patriotis pada anak-anaknya,” kata Armuji.

Dirinya juga berharap agar seniman musisi masa kini bisa meneladani karya musik para musisi lampau yang memiliki pesan – pesan mendalam untuk dikolaborasikan dengan kemajuan zaman.

” Kalau kita dengar lagu surabaya oh surabaya itu relevan sampai saat ini , kita bisa tergugah dan menghayati perjuangan para pendiri bangsa untuk melanjutkan perjuangan mereka,” tegas Cak ji.

Cak ji juga mengungkapkan Lagu Surabaya kerap diputar di sudut-sudut kota seperti pelican cross untuk menyeberang jalan. Serta di tempat-tempat umum, misalnya stasiun, bandara, maupun terminal.

Tak heran, warga Surabaya segala usia pasti tak asing dengan lagu ini. Walhasil, meski lagunya merupakan lagu lama, senandungnya tetap bergema dan lestari di Surabaya. (trs)