Surabaya, Respublika – Komisi A DPRD Kota Surabaya meminta Pemkot Surabaya agar jangan dibesar-besarkan persoalan maraknya gangster yang membuat resah masyarakat Kota Surabaya.
Anggota Komisi A, Mochamad Machmud menilai, darurat gangster di Surabaya jangan dibesar-besarkan, sampai-sampai Walikota Surabaya Eri Cahyadi menggelar apel besaran-besaran di Balaikota, Sabtu malam pekan lalu (03/12/22).
“Ini pure kriminal, biarkan pihak kepolisian dalam hal ini Polrestabes Surabaya yang bertindak membasmi gangster-gangster di jalan yang menimbulkan keresahan warga,” ujarnya di Surabaya, Senin (05/12/22).
Ia menjelaskan, pihak kepolisian tentu memiliki intel yang bisa mendeteksi dini gerakan-gerakan para gangster yang buat resah warga, sehingga tidak sampai terjadi kericuhan dan bisa diantisipasi.
“ Dan ketika para gangster sudah ditangkap harus ada pembinaan, karena rata-rata kan dibawah umur para anggota gangster itu,” tutur mantan Ketua DPRD Kota Surabaya ini.
M. Machmud menerangkan, Kota Surabaya dikenal paling kondusif dan penuh toleransi tinggi. Dengan munculnya gangster membuat warga kota jari resah, karena seringkali gangster membuat tindak kriminal.
“Nah karena ini kriminal ya polisi lah yang harus ambil alih, bukan Pemkot Surabaya yang bukan ahlinya. Kalau polisi kan ahlinya di penegakkan hukum, termasuk penanganan kriminal,” tegas Machmud.
Sementara, tambah Machmud, Pemkot Surabaya itu sebatas hanya mengantisipasi ketika sudah tahu terjadi masalah, dan mencari solusi.
“Tapi ini polisi yang berwenang menindak dan membasmi gangster yang marak di Surabaya,” pungkasnya. (trs)