Surabaya, Respublika – Setelah sukses dengan aplikasi Lontong Balap dan Lontong Kupang, kini Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) kota Surabaya kedepannya akan melaunching aplikasi LONTONG KIKIL (Layanan ONline Terpadu ONe Gate system dengan Puskesmas, Bidan Mandiri dan Rumah Sakit, SekoLah).
Sebenarnya aplikasi ini sudah berjalan sejak 2021 lalu berbarengan dengan aplikasi Lontong Balap dan Lontong Kupang tapi belum sampai terpublikasikan.
Kadispendukcapil Kota Surabaya, Agus Imam Sonhaji Agus Imam Sonhaji mengatakan, untuk mempermudah pelayanan kepada masyarakat untuk berobat dan sebagainya, umumnya disaat mau melahirkan, ketika yang bersangkutan mau pulang dari rumah sakit/puskesmas setelah melahirkan mereka langsung membawa 3 produk sekaligus, yakni Akte Kelahiran, KK dan KIA (Kartu Identitas Anak).
“Dulu Akte dan KK, sekarang ditambah lagi KIA, cuma KIA nya belum bisa dibawa pulang, nanti setelah jadi diantar di kelurahan untuk diambil.” ujar Agus Imam Sonhaji, kepada media ini, Rabu (28/12/2022).
Yang dua ini (Akte dan KK) kata Agus Sonhaji, harapan walikota selesai setelah dia pulang, meskipun ada beberapa warga yang belum siap dengan nama anaknya. Tapi yang sudah siap, rumah sakit atau puskesmas wajib memberikan 3 produk tersebut kepada warga ketika akan pulang.
“Sebetulnya program ini sudah dimulai dari akhir tahun 2021sampai dengan sekarang. Nama belum dipublikasi tapi program sudah berjalan, nama baru kita buat sekarang. Karena berkaca dari program Lontong Balap dan Lontong Kupang. Dengan memberikan nama yang unik warga menjadi tau dan mudah ingat.” terang Agus Sonhaji.
Perihal munculnya ide makanan untuk aplikasi pelayanan, Kadispendukcapil menjelaskan, kenapa kita menyimpulkan memakai nama makanan. Karena makanan semua orang suka, juga makanan khas dari Surabaya.
Intinya ketika orang itu mengingat sesuatu dengan program inovasinya Dispendukcapil apabila dia mengunakan kata makanan, itu akan memudahkan dia untuk merecall ingatan mengenai apa yang ada disitu.
“Oh ndek kene carane gene, itu saja kuncinya. Kenapa kita mengunakan nama-nama makanan,” jelasnya.
Lebih lanjut Agus memaparkan, itu sebetulnya tidak berbeda jauh bulannya dengan Lontong Balap dan Lontong KupangKupang. Tapi belum nemu ide nama ini (Lontong Kikil), setelah dua ini (Lontong Balap dan Kupang) berjalan lancar, ternyata semua orang mudah ingat dan senang, jadi kita kasih nama Lontong Kikil.
“Intinya aplikasi Lontong Kikil ini, mekanisme pendaftaran penduduk untuk mendapatkan akte kelahiran, KK dan KIA yang kerjasama nya antara Dispendukcapil dan puskesmas, rumah sakit, klinik dan bidan mandiri.” paparnya.
Berdasarkan data dari Dispendukcapil kota Surabaya dari bulan Januari sampai Desember 2022,sudah ada 1879 warga Surabaya mendapatkan manfaat pelayanan dari program Lontong Kikil. Sedangkan untuk keperluan sekolah, per bulan Juli sampai Desember 2022 Dispendukcapil sudah menerbitkan 579 Kartu Identitas Anak (KIA). (trs)