Surabaya, newrespublika – Anggota Komisi C DPRD Kota Surabaya dari Fraksi Golkar, Achmad Nurdjayanto, S.Pd. angkat bicara terkait penanganan banjir yang kerap terjadi saat musim hujan.
Ia mengatakan, ada solusi untuk mengantisipasi banjir salah satunya, bagaimana jika dibuatkan bozem vertikal. Karena selama ini yang ada hanya bozem horizontal, sehingga ketika musim hujan maka bozem inipun tak mampu menampung debit air.
Pengertian Bozem sendiri adalah, kolam buatan yang berfungsi sebagai tempat penampungan air hujan dan sumber air bersih.
“ Jadi buat bozem vertikal yaitu,
bozem ditanam ke bawah berapa kedalamannya itu sebagai fungsi resapan, ketika hujan ataupun rob yang berfungsi sebagai men delay air dan itu nanti semacam pompa air. Nanti kalau ketika sudah surut itu bisa dikeluarkan lagi airnya,” ujar Achmad Nurdjayanto kepada wartawan di Surabaya, Rabu (04/12/24).
Ia menerangkan, bozem vertikal memiliki dua fungsi yaitu, bozem vertikal itu ketika musim kemarau masih punya cadangan air di situ, termasuk di sepanjang jalan sungai di sekitar bozem itu. Ketika sungainya itu penuh bisa sebagai semacam hidrolis air di situ gitu. Jadi ketika musim kemarau sungai pun masih punya cadangan air.
“ Dan saat musim hujan, bozem vertikal menampung air dengan teratur karena ada delay air, sehingga bisa menampung air dan tidak sampai menimbulkan banjir,” terang politisi muda Partai Golkar Surabaya ini.
Contohnya, kata Achmad N. saat kami memantau dikawasan Kalianak Surabaya dimana meski tidak musim hujan kawasan tersebut sering banjir, ternyata setelah ditelusuri diakibatkan rob atau air laut pasang. Nah ini perlu dibuatkan bozem vertikal.
Ditanya soal kajiannya, Achmad Nurdjayanto mengatakan, kalau kajian memang nanti kita gandeng tim ahli juga, sekaligus kita coba praktekkan bozem vertikal ini, apakah efektif untuk bisa mengantisipasi banjir.
“ Karena di negara lain sudah membuat bozem vertikal, dan ternyata ampuh menahan dan menampung debit air saat curah hujan tinggi dan minim banjir,” pungkasnya. (trs)