Dokter Rakyat Mengangkat Usaha UMKM Batik Plampitan Ditengah Para Pengusaha Surabaya

Dokter Rakyat Mengangkat Usaha UMKM Batik Plampitan Ditengah Para Pengusaha Surabaya

Surabaya, newrespublika – Dalam rangka mengangkat pelaku usaha batik Surabaya, khususnya Hilirisasi promosi hasil karya pengrajin batik Peneleh kampung Plampitan, Anggota Komisi D DPRD Kota Surabaya dari Fraksi PSI, Dr. Michael Leksodimulyo,MBA,M.Kes menggelar Pameran dan lelang batik Peneleh di Dapoer Mawar, Sabtu malam (09/11/24).

Saat lelang kain batik, para pengunjung Dapoer Mawar disambut antusias para Pengusaha dan para penggemar batik tulis untuk membeli batik karya para pelaku UMKM Batik Peneleh Surabaya hingga dihadiri Pengusaha importir Batik dari Jakarta maupun pengusaha batik dari luar kota.

Usai acara lelang, Dr. Michael Leksodimulyo yg dikenal sebagai Dokter Rakyat kepada wartawan mengatakan, pameran batik ini hasil dirinya kunjungan ke kampung Plampitan Kelurahan Peneleh, dimana menemukan karya seni batik tulis Plampitan yg punya potensi penjualan hingga keluar negeri, dan timbul ide untuk membuat pagelaran karya seni rakyat Surabaya dan mempertemukan dengan para pelaku usaha batik dan importir.

Akhirnya, tambah Dr. Michael, Tim relawan Dokter Rakyat membawa ibu-ibu para pengrajin untuk pagelaran peragaan busana,mengadakan pameran hasil karya Batik Kampung Plampitan dan lelang batik di Dapoer Mawar Resto Surabaya ini.

“ Saat saya di kampung Klampitan dapat presentasi dan praktek membatik dari Ibu Dra. Suminah sebagai Ketua Kelompok Usaha Batik Peneleh kampung Plampitan, dan akhirnya tergerak hati saya untuk menggelar Dinner, pameran ,pagelaran busana dan lelang batik Plampitan bersama Dokter Rakyat,” ujar Dr. Michael Leksodimulyo di Dapoer Mawar Jl. Mawar Surabaya, Sabtu malam (09/11/24).

Ia menambahkan, dalam pameran dan lelang ada produk batik Suroboyo, batik Bunga Bungur, Batik Sumur Jobong yang menjadi karya khas batik Plampitan, Ada 150 lebih peserta pameran yang semuanya dari pelaku UMKM Batik Plampitan hingga perpaduan iringan balutan musik karya Seni Keroncong Rusmalasari.

Dr. Michael menerangkan, jika ada satu kampung memiliki potensi usaha maka kita harus bantu promotion untuk ekpansi pasar yang lebih besar lagi dan diperkenalkan baik utk penjualan dalam negeri dan untuk Import ke luar negeri yang sangat menghargai karya handmade dengan harga mahal seperti di Kampung Plampitan ini, dimana kaum ibu-ibu memiliki usaha batik dan beragam kerajinan souvenir khas Surabaya.

Dirinya menjelaskan, untuk mengangkat pasar batik Plampitan dirinya akan menggandeng para penguasa lokal maupun importir batik yang memiliki toko, usaha tekstil dan kain, agar mereka bisa melihat bahwa ternyata di Surabaya ada beberapa potensi karya besar Batik khas Surabaya, dimana kita tidak perlu jauh-jauh ke Solo maupun Yogyakarta dan warga Surabaya bisa bangga bisa memakai Batik kebanggaan arek Suroboyo.

“ Kita sendiri memiliki batik khas Surabaya dari kampung Plampitan, namanya Batik Peneleh. Ini yang akan kami promosikan, dimana di Komisi D salah satu didalamnya mengawasi bidang UMKM, seni budaya,pendidikan,ketenangan kerja, Pariwisata dll maka kami akan mempromosikan dan mengangkat batik dari Plampitan ini ke pemasaran nasional dan internasional,” ungkapnya.

Dr. Michael kembali mengatakan, batik Paneleh dari Kampung Plampitan memiliki peluang pasar yang menjanjikan. Untuk itu, kita intens kan mengadakan event-event hilirisasi karya batik Arek Suroboyo baik pameran, lelang batik, peragaan busana batik yang dilakukan pelaku usaha sendiri katakanlah kita semua sebagai Warga Surabaya bisa memakai batik karya Rakyat Surabaya, sekaligus bisa membantu sebagai marketingnya.

“ Mas bisa lihat sendiri tadi peragaan busana batik dari ibi-ibu Kampung Plampitan yg begitu semangat, bahkan pengunjung ada yang para importir batik datang dari Jakarta dan Semarang. Nah, kalau kita jualan di kampung sendiri tanpa pemasaran kan batik Surabaya tidak akan meluas pangsa pasarnya,” kata Dr. Michael yang dikenal sebagai Dokter Rakyat kelahiran Suroboyo

Sementara Ketua Kelompok Pengrajin Batik Peneleh Plampitan, Dra. Suminah mengatakan, dirinya bersama kelompok usaha batik lainnya merasa berterima kasih kepada Dr. Michael Leksodimulyo,MBAM. Kes sebagai anggota DPRD Komisi D Kota Surabaya dari PSI, yang secara nyata mengangkat batik Paneleh ini ke pangsa pasar yang lebih luas lagi. Sehingga penjualan kami ludes dan adanya pesanan utk penjualan ke Afrika dan Philadelphia Amerika.

“ Dengan pagelaran busana, pameran dan lelang batik Peneleh yang di inisiasi dan diselenggarakan Dr.Michael ini kita berharap terbuka luas pangsa pasarnya bagi karya kerajinan di Kampung Plampitan Kelurahan Peneleh Kecamatan Genteng, dan berhasil dilirik dan diadakan MOU dengan para pengusaha dan importir batik untuk bisa menampung semua hasil karya ibu-ibu pengrajin Batik kampung Plampitan,” jelas Dra. Suminah, Ketua pengrajin Batik Peneleh.

Ditempat yang sama, Direktur Dapoer Mawar, Sofyan Firdaus Effendi mengatakan, pameran batik Peneleh atau Batik Kampung Plampitan khas Surabaya ini atas inisiasi Dr. Michael Leksodimulyo MBA,M.Kes dimana beliau mempertemukan pelaku usaha batik dan para pengusaha batik agar bisa ber kolaborasi dari Hulu sampai ke Hilir mengangkat UMKM batik yang dilakukan ibu-ibu di kampung Plampitan Peneleh.

Seperti kami sebagai pengusaha resto, kata Sofyan, kita diajak Dokter Rakyat Dr.Michael untuk berpartisipasi menyediakan fasilitas tempat dan beliau menggandeng pelaku seni budaya yaitu Tim Keroncong Roesmalasari pimpinan Daniel Edi mengiringi Pagelaran Busana Batik dan Demo membatik di Restaurant Dapur Mawar dimana pelaku UMKM batik rakyat Surabaya dapat menampilkan karya-karyanya terbaiknya di tempat kami dengan suasana yang benar-benar bisa dinikmati secara Seni Intertainmentnya.  ” Sehingga batik Peneleh ini banyak dilirik para buyers atau pembeli,” tutup Sofyan. (trs)