Ejavec Forum Wujudkan Optimalisasi Potensi Ekonomi Nasional

Ejavec Forum Wujudkan Optimalisasi Potensi Ekonomi Nasional

Surabaya, newrespublika – Bank Indonesia (BI) Jatim berkolaborasi dengan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Airlangga (Unair), serta Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Surabaya Koordinator Jatim menggelar East Java Economic (Ejavec) Forum 2024.

Ejavec Forum 2024 ke-11 ini dalam rangka optimalisasi sektor ekonomi unggulan dan stabilitas harga untuk memperkuat ketahanan dan akselerasi pertumbuhan ekonomi Jatim. Sejumlah 163 Full Paper hadir dan tumbuh di Jatim.

Ejavec Forum 2024 menghadirkan nara sumber, yaitu, Prof. Mudrajad Kuncoro, Ph.D (Guru Besar UGM), Prof. Iwan Jaya Azis (Professor, Cornell University, USA, Research Schelar 61 Institute dan Guru Besar UI), Prof.Dr. Rudi Purwono, SE. M.SE (Guru Besar Unair) dan sebagai Moderator Dr. Soni Harsono (Ketua ISEI Cabang Surabaya Koordinator Jatim).

Kepala BI Jatim Erwin Gunawan Hutapea menuturkan, perkembangan Paper Ejavec Forum 2024, jumlah Paper mulai dari 2014 – 2024 sejumlah 163, tumbuh signifikan, yaitu 36 persen.

“Perkembangan luar biasa dari Ejavec Forum 2024, untuk General Paper Mahasiswa (GPM) 34,97%. Untuk General Paper Umum (GPU) 65,03%. Sub tema yang paling diminati yaitu Agrikultur,” ujarnya, Rabu (23/10/2024).

Menurutnya, penguatan riset menjadi salah satu katalisator untuk mendorong resiliensi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Baik secara global, lingkungan strategis maupun domestik.

“Ini merupakan sinergi kebijakan untuk memperkuat ketahanan dan kebangkitan Ekonomi Indonesia. Dengan kolaborasi dan sinergi bersama pemerintah daerah, akademisi/ perguruan tinggi, insmdustri pelaku usaha, media, komunitas/asosiasi,” ujarnya.

Prof. Mudrajad Kuncoro, Ph.D, juga memaparkan, mayoritas pelaku usaha di Indonesia adalah UMKM. Ini berdasarkan UU 20 tahun 2008 tentang UMKM, dengan omset kurang dari Rp 50 miliar per tahun.

” Hal ini mencapai 99,9% dari semua jenis usaha, menyumbang 57,3% terhadap PDB 97%. Tenaga kerja namun hanya 14,4% terhadap Ekspor Nonmigas Indonesia. Total usaha bisnis Indonesia 64.199.606 unit,” katanya.

Menurutnya, Kredit UMKM Jatim tahun 2019 – 2022, tumbuh 22,42% (yoy), meningkat dibanding triwulan Il/2022 sebesar 18,27% (yoy).

“Hal ini ditopang oleh peningkatan kredit modal kerja (KMK) maupun kredit investasi (KI) UMKM. Pangsa kredit UMKM terhadap total kredit perbankan di Jatim cenderung naik dari 27% tahun 2019 menjadi 31% pada 2022,” pungkas Mudrajad. (trs)