Eri Cahyadi: Ekonomi Surabaya 2023 Tumbuh Diatas Nasional

Eri Cahyadi: Ekonomi Surabaya 2023 Tumbuh Diatas Nasional

Surabaya, newrespublika – Walikota Eri Cahyadi menyebut, ekonomi kota Surabaya sepanjang tahun 2023 alami pertumbuhan signifikan diatas 5 persen.

“ pertumbuhan ini melebihi ekonomi Jawa Timur, dan diatas rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional,” ujar Eri Cahyadi kepada wartawan di Balaikota Surakarta, Sabtu (09/12/2023).

Ia menjelaskan, pemicu tumbuhnya ekonomi kota Surabaya lebih banyak dipengaruhi peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), dengan indikator munculnya universitas swasta baru di Surabaya.

Selain tumbuhnya IPM, kata Walikota Eri Cahyadi, masuknya investasi asing maupun dalam negeri, serta kemudahan perizinan usaha menjadi indikator meningkatnya ekonomi Surabaya sepanjangan tahun 2023.

Ia menerangkan, Pemkot Surabaya memang fokus pada peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) dari berbagai sektor.

Seperti diketahui, terang Eri Cahyadi, yang kita hitung adalah IPM bisa saja IPM kota Surabaya terus naik tapi bisa juga kalah dengan daerah lain.

Ada dua perhitungan untuk mengukur IPM, jelas Eri Cahyadi, baik dengan mode lama maupun baru. Kalau perhitungan mode lama Surabaya IPM nya masih tertinggi, namun kalau mode baru perhitungan IPM tahun 2020 bisa jadi Surabaya masih dibawah daerah lain.

“ Surabaya itu banyak universitas, jadi adanya universitas itu juga meningkatkan IPM suatu daerah,” jelasnya.

Walikota Eri Cahyadi kembali mengatakan, selain IPM yang naik, membanjirnya Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) ke Surabaya ikut memacu pertumbuhan ekonomi di kota Surabaya.

PMDN kota Surabaya, kata Eri Cahyadi, tertinggi kedua di Jatim setelah Gresik, karena di Gresik ada Smelter yaitu, sebuah fasilitas pengolahan hasil tambang yang berfungsi meningkatkan kandungan logam seperti timah, nikel, tembaga, emas, dan perak hingga mencapai tingkat yang memenuhi standar sebagai bahan baku produk akhir.

Eri Cahyadi kembali menambahkan, PMDN yang masuk ke kota Surabaya sepanjang 2023 mencapai Rp14 triliun. Sementara invetasi asing mencapai Rp2 triliun sampai akhir sementara ke dua tahun ini.

Eri Cahyadi menegaskan, untuk menarik investasi di Surabaya pertama, perizinan itu harus cepat, kepastian waktu, dan kita banyak menghapus syarat-syarat izin usaha.

“ Karena izin itu kan sebuah janji jadi seharusnya pengawasannya yang kuat, jadi setelah izin usaha itu keluar maka pengawasannya harus dikuatkan, tidak dengan banyak syarat-syarat,” pungkasnya. (trs)